Mohon tunggu...
Ida Lumangge S
Ida Lumangge S Mohon Tunggu... Buruh - IRT

Pemain!, Karena tak seorangpun dalam hidup ini yang jadi penonton.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pengalaman Naik Pesawat Fokker

29 Mei 2016   16:13 Diperbarui: 30 Mei 2016   10:26 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini, bepergian dengan pesawat sudah merupakan kebutuhan penting bagi semua kalangan masyarakat. Selain mempersingkat waktu, hadirnya pesawat dengan low budget juga telah membuat perjalanan menjadi lebih hemat. Bayangkan jika harus menggunakan transportasi darat dan laut kita masih harus mengeluarkan uang untuk biaya makan dan minum dalam perjalanan. Jika menggunakan pesawat kita bisa menjangkau suatu daerah dalam hitungan jam.

Bepergian dengan pesawat memang pada umumnya memberi kekhawatiran tersendiri, apalagi jika mendengar berita berita tentang kecelakaan pesawat. Maka tak heran, jika saat bepergian dengan pesawat rasa khawatir itu selalu ada. Seiring dengan kemajuan teknologi pesawat pesawat sekarang telah dilengkapi dengan peralatan peralatan canggih yang memungkinkan pilot mengurangi resiko kecelakaan. 

Seperti radar yang bisa membaca kemungkinan adanya turbulensi dsb. Khususnya untuk pesawat pesawat besar dan canggih, ketinggian di udara mampu membuat pesawat melaju dengan tenang tanpa gangguan awan. Namun bagaimana bila menggunakan pesawat kecil sejenis fokker?. Menurut informasi pesawat ini berada di bawah ketinggian 30,000 kaki. Itu berarti pesawat jenis ini akan selalu menghadapi benturan dengan awan.

photo dr ketiinggian by Ida
photo dr ketiinggian by Ida
Pengalaman itu saya rasakan ketika bepergian dari Surabaya menuju Banyuwangi dengan menggunakan pesawat Fokker Garuda jenis ATR. Ketika itu, saya kebagian kursi paling belakang. Suatu ketika pesawat berguncang kencang, seluruh penumpang mengucap doa dalam teriak. Rasa rasanya pesawat seperti hendak terbalik dan hampir terjun bebas. Walau hanya sebentar tetapi sensasinya mampu membuat pucat.

Setelah melewati guncangan bosku yang kebetulan duduk di sebelahku berkata “ Semakin diguncang, semakin dekat dengan Tuhan”, dalam hati aku mengiyakan. Bepergian dengan pesawat kecil memang punya sensasi sendiri. Teringat sebuah lagu waktu saya anak anak, kira kira begini bunyinya “ Naik kapal kecil takut goyang - goyang, naik kapal besar tidak ada uang”. Kapal disini artinya pesawat red. Memang betul pesawat besar sejenis Garuda, Emirates, Quantas, dll memang lebih mahalkan?. Demikian sekilas pengalaman naik pesawat fokker alias pesawat baling baling.

Sesaat sebelum landing by Ida
Sesaat sebelum landing by Ida

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun