Dewasa ini, bepergian dengan pesawat sudah merupakan kebutuhan penting bagi semua kalangan masyarakat. Selain mempersingkat waktu, hadirnya pesawat dengan low budget juga telah membuat perjalanan menjadi lebih hemat. Bayangkan jika harus menggunakan transportasi darat dan laut kita masih harus mengeluarkan uang untuk biaya makan dan minum dalam perjalanan. Jika menggunakan pesawat kita bisa menjangkau suatu daerah dalam hitungan jam.
Bepergian dengan pesawat memang pada umumnya memberi kekhawatiran tersendiri, apalagi jika mendengar berita berita tentang kecelakaan pesawat. Maka tak heran, jika saat bepergian dengan pesawat rasa khawatir itu selalu ada. Seiring dengan kemajuan teknologi pesawat pesawat sekarang telah dilengkapi dengan peralatan peralatan canggih yang memungkinkan pilot mengurangi resiko kecelakaan.
Seperti radar yang bisa membaca kemungkinan adanya turbulensi dsb. Khususnya untuk pesawat pesawat besar dan canggih, ketinggian di udara mampu membuat pesawat melaju dengan tenang tanpa gangguan awan. Namun bagaimana bila menggunakan pesawat kecil sejenis fokker?. Menurut informasi pesawat ini berada di bawah ketinggian 30,000 kaki. Itu berarti pesawat jenis ini akan selalu menghadapi benturan dengan awan.
Setelah melewati guncangan bosku yang kebetulan duduk di sebelahku berkata “ Semakin diguncang, semakin dekat dengan Tuhan”, dalam hati aku mengiyakan. Bepergian dengan pesawat kecil memang punya sensasi sendiri. Teringat sebuah lagu waktu saya anak anak, kira kira begini bunyinya “ Naik kapal kecil takut goyang - goyang, naik kapal besar tidak ada uang”. Kapal disini artinya pesawat red. Memang betul pesawat besar sejenis Garuda, Emirates, Quantas, dll memang lebih mahalkan?. Demikian sekilas pengalaman naik pesawat fokker alias pesawat baling baling.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H