Mohon tunggu...
luluul mukarromah
luluul mukarromah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa semester 1 di universitas nahdlatul ulama surabaya

saya suka puisi karna dengan puisi sya bisa mengeluarkan isi curahan hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mutiara Tak Berbatu

7 November 2022   10:57 Diperbarui: 7 November 2022   11:05 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai mutiaraku

Kau masih saja membisu

Enggan bersuara padaku

Atau sengaja terbelenggu

Aku mau mengintip mahkota biru Namun degup jantung masih malu Segan pada pesonamu, terlalu Hanya berani menunggu, selalu

Wahai calon perawat kalbu Meski belum ada temu Aku terserang penyakit rindu Rawat Aku! Hanya kamu dokterku

Sembuhkan Aku dengan dongeng cintamu Lantunkan bunyi dari dalam dada mu Nyanyikan padaku rayu-rayu merdu Hingga Aku tertidur lelap di pangkuan mu

Namun, harapan ku padamu Ratu Setelah Aku dan Kamu menyatu Jangan bangunkan Aku dengan bara api cintamu Biarkan Aku abadi di peluk mesramu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun