Wahai mutiaraku
Kau masih saja membisu
Enggan bersuara padaku
Atau sengaja terbelenggu
Aku mau mengintip mahkota biru Namun degup jantung masih malu Segan pada pesonamu, terlalu Hanya berani menunggu, selalu
Wahai calon perawat kalbu Meski belum ada temu Aku terserang penyakit rindu Rawat Aku! Hanya kamu dokterku
Sembuhkan Aku dengan dongeng cintamu Lantunkan bunyi dari dalam dada mu Nyanyikan padaku rayu-rayu merdu Hingga Aku tertidur lelap di pangkuan mu
Namun, harapan ku padamu Ratu Setelah Aku dan Kamu menyatu Jangan bangunkan Aku dengan bara api cintamu Biarkan Aku abadi di peluk mesramu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H