Mohon tunggu...
lulut pawestri
lulut pawestri Mohon Tunggu... -

hahhahha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Budaya 'Kepo'

16 April 2014   04:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:37 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pentingnya Budaya ‘Kepo’

Belakangan ini kata ‘kepo’ sering sekali kita dengarkan, sehingga istilah ini sudah tidak asing lagi bagi kuping kita. ‘Kepo’ merupakan akronim dari kata Knowing Every Particular Object, yang diartikan dalam bahasa sehari hari ‘mau tau banget’.

Terkadang kita sangat jengkel apabila ada orang yang ‘kepo’, terutama kalau kita yang di’kepo’in. Hal itu karena kita beranggapan orang yang ‘kepo’ itu mau tau banget urusan orang  kita tekadang malah ngelunjak jadi sok tau. Dan parahnya lagi orang ‘kepo’ itu kayak gak punya kerjaan karena selalu ngurusin urusan orang lain.

Pada hal kalau diamati kalau ada orang yang ‘kepo’ sama kita, secara tidak langsung sebenarnya orang itu menaruh perhatian pada kita. Jadi kenapa kita harus marah. Kebiasaan masyarakat Indonesia saat ini cenderung hidup dengan atribut acuh tak acuh. Mereka tidak peduli dengan orang lain bahkan orang yang ada disekelilingnya. Contoh paling sederhana,  saya memiliki kakak yang tinggal di Jakarta, nah tetangga depan rumah kakak saya itu meninggal dunia, tidak ada satupun warga sekitar yang tahu dan setelah mereka tahu mereka biasa aja, seperti tidak memiliki kewajiban untuk melayat. Ini membuktikan  bahwa gaya hidup orang sekarang itu memang sudah serba cuek, antipati terhadap sekitar. Lain halnya kalau kita ‘kepo’ maka kita akan lebih peduli dengan orang-orang sekitar.

Jadi pada intinya ‘kepo’ tidak selamanya merugikan tetapi juga bermanfaat bagi orang lain, kerena tanpa disadari ‘kepo’ akan meningkatkan rasa kepedulian kita terhadap orang lain. Namun ‘kepo’ yang bermanfaat tentu ‘kepo’ yang tidak berlebihan, yang masih dalam taraf kewajaran, sebab ‘kepo’ yang berlebihan akan menimbulkan ketidak nyamanan bagi orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun