Merantau, tidak hanya dilakukan oleh orang yang bekerja saja. Bahkan santri pun juga ada yang rantauan. Dan biasa disebut dengan santri rantauan.
Di Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin, tidak sedikit santri yang berasal dari luar Jawa, mulai dari Sulawesi, Riau, Sumatera Selatan, Lampung dan juga Bawean. Mereka semua rela meninggalkan semua mimpi, semua kesenangan bahkan juga keluarga, demi menuntut ilmu.
Mungkin jika dibilang, di daerah mereka tidak ada pondok, itu salah besar. Mereka hanya ingin merasakan rasanya berjuang di daerah orang. Apalagi di daerah Jawa. Yang mana Menurut orang orang, di Jawa itu barokah pondoknya lebih besar.
"di sana banyak pondok mbak,tapi kata ibu, barokah mondok di jawa itu besar baget," ujar salsa, salah satu santri rantauan.
Bahkan bukan hanya dia yang merantau ke Jawa, hampir seluruh keluarganya juga pernah merasakan mondok di Jawa Timur ini. Mulai dari nenek, ibu, bibi, pamannya sampai sepupu-sepupunya pun juga lebih memilih mentirakatkan diri di salah satu pondok di Jawa Timur.
Dari kebiasaan keluarga inilah, akhirnya dia juga dimondokkan di Jawa Timur. Hanya saja, pondoknya berbeda dengan pondok orang tuanya dulu.
"suatu saat mbak, anakku juga mau dimondokkan disini," ujarnya lagi , Rabu (14/12/2022).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H