Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selalu menampung prestasi para siswa Indonesia dengan berbagai wadahnya. Salah satu wadah prestasi bagi siswa Indonesia, yaitu FLS2N (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional) yang melombakan berbagai bidang kesenian, seperti film pendek, baca puisi, tari kreasi, desain poster, komik digital, vokal solo, dan lain sebagainya. FLS2N ini diadakan pada setiap tahunnya.
Terlihat antusiasme siswa Indonesia yang mengikuti FLS2N ini, sebab selalu diikuti lebih dari 12.000 siswa dari berbagai sekolah yang berbeda. Meskipun dalam suasana pandemi, FLS2N di tahun 2020 tetap diselenggarakan, namun dilakukan secara online atau daring dari tempat masing-masing. Tema yang diusung pada FLS2N ke-17 kali ini, yaitu "Beprestasi, Unggul, dan Mendunia".
Â
Pemenang Film Pendek FLS2N 2020
Pada perlombaan film pendek, FLS2N tahun 2020 mengeluarkan pemenang dengan film pendek berjudul "Bentala" dari SMA Negeri 1 Tanjung Pinang. Film ini berdurasi selama 2 menit 46 detik. Meskipun memiliki durasi yang sangat singkat, cerita yang ada di dalam film berhasil dengan mudah merebut perasaan penontonnya.
Suasana di dalam film dapat membuat penonton seakan-akan dapat merasakan perasaan tokoh yang ada dalam film tersebut. Seorang laki-laki yang berada di kursi roda dapat begitu dalamnya menjiwai setiap adegan. Rasa sakit dan tersiksa tersampaikan dengan baik.
Cerita "Bentala"
Dapat dilihat bahwa dalam film "Bentala" menceritakan seorang laki-laki yang sakit duduk di kursi roda dengan pakaian sederhana berwarna putih di ruangan gelap. Kemudian, datang berbagai gangguan dari luar yang mendatangi laki-laki tersebut dengan adanya adegan dilemparkannya plastik-plastik, koboran api yang besar, air yang diguyurkan, juga dengan asap yang berhamburan. Serangan juga datang dari cekikan tangan seseorang berpakaian serba hitam. Lalu, cahaya dimunculkan sebagai tanda kedatangan anak kecil yang bersedia membantu laki-laki tersebut.
Seperti judulnya "Bentala" yang berarti bumi, keseluruhan alur cerita ini disampaikan dengan maksud penggambaran kondisi bumi sebagaimana yang terjadi akhir-akhir ini. Banyaknya polusi dan emisi berbahaya dapat mengganggu kondisi fisik bumi. Konflik dalam film pendek ini secara tidak langsung mengisyaratkan aktivitas manusia yang sering merugikan alam. Film ini ingin membuka mata para penontonnya bahwa bumi sedang tidak baik-baik saja.
Sinematografi yang Menarik
Selain isi film "Bentala" yang menarik, visual dari penyampaian cerita dalam film juga tak kalah mengagumkan. Film yang di disutradarai oleh Rizqullah ini, memiliki persatuan unsur-unsur yang pas dalam paduannya. Sinematrogafi yang disusun begitu apik dengan efek suara yang menjadi pendukung suasana yang menegangkan dalam film tersebut.
Pergerakan kamera yang ditangkap dari berbagai arah dan sudut membuat film sayang jika dilewatkan. Pencahayaan yang begitu minim dengan hanya meyorot laki-laki yang sakit, justru dapat menajamkan akting tokoh dalam film tersebut. Efek nyata dari gangguan yang diterima anak laki-laki juga begitu totalitas dengan adanya pelemparan plastik, api, guyuran air, juga dengan adanya asap.
Pesan yang Singkat dan Padat
Meskipun tanpa narasi, amanat dari film "Bentala" tersampaikan dengan jelas kepada penonton. Sebab, hal ini didukung dengan akting tokoh yang begitu mendalami, juga sinematrogafi dan setting yang benar-benar sesuai dengan isi cerita yang ingin disampaikan. Penggambaran kondisi bumi yang terganggu, mengajak para penontonnya untuk turut andil dalam melestarikan bumi yang kita tempati.
Jagalah bumi sebagaimana bumi menjaga kehidupan kita. Bagaimanapun menjaga bumi adalah salah satu bentuk dalam menjaga kehidupan generasi selanjutnya. Sebagaimana pesan singkat dalam film tersebut yang dapat begitu padat maknanya sesuai dengan keadaan yang terjadi sekarang ini. Maka tak heran, jika film "Bentala" tersebut, meraih juara pertama film pendek pada FLS2N 2020 pada tingkat nasional.