Mohon tunggu...
LuluNursa
LuluNursa Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Saya seorang mahasiswa dari dua universitas di Jogja yakni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Maraknya Trend Fenomena Tulisan di Atas Awan

3 Januari 2016   16:21 Diperbarui: 3 Januari 2016   16:45 1568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiking, naik gunung, pendakian. Istilah-istilah tersebut tentu sudah tidak asing lagi di telinga teman-teman. Maraknya acara televisi yang meliput tentang asiknya naik gunung, membuat hiking menjadi hobi dadakan bagi kaum awam. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak muda, seperti siswa-siswa SMA dan mahasiswa.

Pertanyaannya, sebenarnya apa tujuan utama mereka naik gunung?

Saya melakukan wawancara kepada beberapa pendaki pemula tentang ini, yang kebetulan memang teman-teman saya sendiri.

Benar saja, beberapa dari mereka bahkan mengaku bahwa mereka hanya ingin sekedar mencoba dan merasakan sensasi pendakian yang benar-benar pendakian. Sebabnya, mereka terlalu sering menonton reality show yang meliput tentang gunung. Ada yang mengaku bahwa mereka sering menonton film adventure yang meng-explore keindahan gunung di suatu kawasan. Hal tersebut tentunya menjadi pemicu utama.

Bagi para fotografer, naik gunung sengaja dijadikan perjalanan sekaligus ngomset. Selain memang ingin menikmati keindahan gunung, gunung dijadikan objek foto yang tentunya bernilai jual yang lumayan tinggi.

Gaya-gayaan. Beberapa dari teman saya ada yang mengatakan bahwa dia naik gunung cuma buat gaya-gayaan. Biar dibilang kekinian. Karena untuk saat ini, jika belum naik gunung dan berfoto selfie di puncak maka belum kekinian. Bahkan banyak dari mereka yang mau berepot-repot membawa kertas hvs dan spidol saat naik gunung.

Loh, naik gunung kok kayak mau les matematika? Wkwk. Mereka membawa spidol dan kertas bukan buat belajar matematika saat hiking teman-teman. Melainkan untuk membuat tulisan atau ucapan saat berada di puncak. Biasanya mereka memilih background lautan awan atau view pegunungannya. Ada yang bilang, “Biar terlihat lebih keren, biar kelihatan kalau lagi naik gunung, biar kelihatan kalau sudah pernah naik gunung.” 

Maraknya tulisan dan ucapan ini menjadi pertanyaan buat saya pribadi. Mengapa mereka begitu senang dengan hal tersebut? ternyata ada beberapa faktor.

Yang pertama, mereka ingin menspesialkan seseorang yang tertulis dalam ucapan tersebut. Entah itu untuk orang tua mereka, untuk pasangan atau pacar, kerabat, dan sahabat-sahabat yang mereka sayangi.

Kedua, mereka ingin terlihat kekinian. Naik gunung kalau nggak bikin tulisan nggak keren katanya.

Ketiga, tulisan dengan background awan memang dijadikan tujuan utama bagi sebagian dari mereka yang naik gunung. Suatu kepuasan tersendiri bagi mereka yang mendapatkan jepretan bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun