“Ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah (hidayah) tidak diberikan kepada ahli maksiat”
Cahaya adalah penerang, apabila ilmu adalah cahaya, maka ilmu adalah penerang. Maksud penerang disini adalah petunjuk jalan bagi setiap orang. Ilmu itu bermacam-macam bukan hanya ilmu pengetahuan, agama dan keterampilan saja. Tapi asalkan itu petunjuk pada jalan kebaikan bukan jalan kemaksiatan maka itu dinamakan cahaya ilmu.
Bagaimana nasib agama, bangsa dan negara apabila mereka berleha-leha dalam menuntut ilmu? Pergi dari rumah tapi tidak sampai ke sekolah. Bagaimana masa depan bangsa? Bagaimana? Sedangkan dalam hadist :
مَنْ أَرَا دَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَالْاآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
"Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu“. (HR. At-Tirmidzi)
Kids zaman now, pengennya tuh kalo apa-apa langsung jadi, gak mau proses. Sedangkan proses itu adalah jalan untuk mencapai suatu hal. Didalam jalan itu membutuhkan cara, dan caranya itu menuntut ilmu.
Nah, kita sebagai generation of Indonesia harus bisa menjadikan bangsa ini bangsa yang bermoral, kaya akan ilmu, nasionalisme dan jauh dari kemaksiatan. Dengan niat dan tekad yang kuat kita harus bisa mewujudkannya. Tapi semua hal bisa dicapai dengan ilmunya tersendiri.
Kesimpulannya, we are generation of indonesia harus mempunyai keinginan menjadikan bangsa yang penuh kegembiraan karena kesuksesan, dan dari itu lakukanlah sebuah aksi dengan cara berdo'a dan berikhtiar (menuntut ilmu) dan akan menghasilkan sebuah prestasi.
Sekian dari Saya, mohon maaf atas segala kekurangannya. Terimakasih atas perhatiannya. Akhirul kalam
والسلام عليكم ... الخ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H