Mohon tunggu...
AL Widyawan
AL Widyawan Mohon Tunggu... Administrasi - Praktisi HRD, konsultan dan trainer

Penyuka internet, membaca (filsafat, teologi, manajemen, fiksi), menulis, jalan-jalan, nongkrong makan, musik, sesekali berenang ala skin diving, belakangan mencoba light off road. Dan terakhir praktisi HRD, konsultan dan trainer

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Jonan, Memberi Pelayanan Terbaik

13 Desember 2013   02:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:59 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penanya perempuan menyinggung peristiwa kecelakaan kereta api yang masih kerap terjadi. Jonan menyebutkan bahwa ada banyak jalur yang memiliki lintasan liar. Hal ini perlu diatasi dengan membuat underpass atau jalur elevasi. Ini kewenangan pemerintah daerah. Hampir setiap hari ada kecelakaan. Sembari menyebutkan bahwa setiap subuh ia selalu mengecek data perjalanan kereta api. "Kalau pada peristiwa kemarin ada yang mengatakan sirene tidak berbunyi atau palang tidak berfungsi. Hal itu masih bisa dicek, karena setelah kejadian langsung dipasang police line. Yang saya heran, truk sebesar itu lewat jalan yang tidak terlalu lebar.

Tentang petugas PT. KAI yang meninggal dalam kecelakaan itu, Jonan menceritakan, "Mereka telah berusaha menghentikan kereta, begitu melihat ada truk di atas rel. Itu jalurnya agak menikung. Sebenarnya ada tiga hal yang bisa dilakukan saat menghentikan kereta. Menghentikan mendadak, yang pasti akan berdampak setrifugal, sehingga bagian belakang bisa terguncang. Bisa juga menghentikan pelan-pelan. Atau memberi informasi kepada penumpang agar menjauh, karena kereta akan menabrak truk. Salah seorang petugas telah memberitahukan kepada penumpang supaya mundur ke gerbong belakang, karena kereta akan bertabrakan. Tetapi ia kembali ke ruang masinis. Ia membantu dua rekannya menghentikan kereta. Sayang, upaya mereka gagal dan kereta menabrak truk. Mereka sebenarnya bisa keluar menyelamatkan diri. Tetapi mereka tidak melakukan, " tutur Jonan menerawang. "Kami semua terharu melepas kepergian mereka. Mereka mendapat kenaikan pangkat. Karena keluarga kehilangan sumber penghidupan, anggota keluarga bisa diterima menjadi pegawai PT. KAI. Asal umurnya di bawah 55 tahun. Mereka bisa diterima bekerja di stasiun yang dekat dengan rumah mereka."

Penannya terakhir menanyakan, apakah PT. KAI akan berubah jika Jonan tidak menjadi direktur ? Kali ini Jonan mengaku kesulitan menjawab, “Ini pertanyaan yang susah. Kepemimpinan itu bisa di-copy kok. Tetapi passion setiap pemimpin berbeda. Passion memberi pengaruh hingga lima puluh persen”

Kisah Jonan tentang kepemimpinan, orientasi kepada pelanggan dan kisah tiga pegawai PT. KAI yang tewas, seperti menegaskan komitmen mereka untuk memberikan pelayanan terbaik, meskipun harus kehilangan nyawa...Kini, PT. KAI telah menyabet banyak penghargaan sebagai apresiasi atas berbagai perbaikan, seperti malam itu Jonan menerima penghargaan Akuntan Of The Year 2013 dari Ikatan Akuntan Indonesia. Ia mendedikasikan penghargaan untuk ketiga pegawai yang wafat dalam kecelakaan Senin lalu. Namun seperti kata Jonan, "Konsistensi perlu dijaga". Evolusi memang belum selesai, pekerjaan rumah masih sangat banyak. Semoga PT. KAI tetap mengusahakan pelayanan terbaik, meskipun jatuh bangun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun