Mohon tunggu...
lulukulfatul
lulukulfatul Mohon Tunggu... Guru

Seorang Guru Sains daerah Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Profesi Keguruan Di Era Digital 5.0

9 Desember 2024   19:07 Diperbarui: 10 Desember 2024   08:15 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : pinterest 

Profesi keguruan adalah salah satu profesi yang sangat penting dalam membentuk generasi penerus bangsa. Guru tidak hanya berfungsi sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing dan motivator yang memiliki peranan krusial dalam perkembangan karakter, kepribadian, dan kemampuan akademis siswa. Di tengah kemajuan teknologi yang pesat, profesi ini kini dihadapkan pada tantangan sekaligus peluang besar untuk beradaptasi, terutama melalui pemanfaatan media sosial dalam proses pembelajaran.

Media Sosial Sebagai Alat Pendidikan yang Efektif

Perkembangan media sosial telah mengubah cara kita berinteraksi, dan hal ini juga berlaku dalam dunia pendidikan. Platform-platform seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan Twitter kini menjadi alat yang sangat bermanfaat dalam pembelajaran. Media sosial memberikan fleksibilitas bagi guru dan siswa untuk mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja.

Sebagai contoh, YouTube banyak digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan materi pelajaran dalam bentuk video. Ini memudahkan siswa untuk belajar secara mandiri di luar jam sekolah. Sementara itu, Instagram dan TikTok menawarkan cara yang lebih kreatif dan visual untuk menyampaikan informasi, yang sesuai dengan karakter generasi muda yang lebih menyukai konten interaktif dan berbasis visual.

Bagi guru, media sosial juga membuka peluang untuk berinteraksi lebih dekat dengan siswa, memberikan umpan balik secara instan, dan mendiskusikan materi pelajaran dengan cara yang lebih santai. Platform seperti Twitter dapat digunakan untuk berbagi artikel atau sumber belajar terbaru, sementara Facebook dan LinkedIn memungkinkan guru untuk membentuk komunitas belajar yang saling mendukung antar siswa.

Tantangan dalam Penggunaan Media Sosial untuk Pendidikan

Meskipun media sosial memiliki banyak manfaat, penggunaannya dalam pendidikan juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah masalah distraksi. Media sosial memberikan akses tanpa batas ke informasi, tetapi tanpa pengawasan yang tepat, siswa cenderung lebih banyak menggunakan media sosial untuk hiburan atau terlibat dalam perilaku negatif lainnya. Oleh karena itu, peran guru dan orang tua sangat penting untuk memastikan bahwa penggunaan media sosial diarahkan pada tujuan pembelajaran yang jelas.

Selain itu, media sosial juga membawa risiko penyebaran informasi yang tidak akurat atau hoaks. Banyak konten yang beredar di media sosial tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, yang dapat membingungkan siswa yang mengandalkan media sosial sebagai sumber informasi utama. Oleh karena itu, guru perlu mengajarkan keterampilan literasi digital kepada siswa agar mereka dapat memilah dan memilih informasi yang valid dan bermanfaat.

Guru sebagai Fasilitator di Dunia Digital

Di era digital, peran guru tidak lagi hanya sebagai pengajar yang menyampaikan materi secara konvensional. Guru kini juga berfungsi sebagai fasilitator yang harus mampu memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru dapat menggunakan berbagai platform untuk membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menarik, relevan, dan interaktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun