Pukul 15:00 “ayo – ayo solat , sudah waktunya solat ini “ seorang laki – laki peruh baya menegur sapa segerombalan anak – anak yang sedang bergerombol di masjid sepulang dari ngaji TPQ, namun anak – anak tidak mendengar nasihat baik , laki- laki paruh baya itu , mereka justru menertawakan , dan sebagian yang lainnya saling berbisik dengan temannya . kemudian laki – laki paruh baya itu tidak menghiraukan anak – anak kecil itu , ia berlalu dan masuk kedalam masjid untuk mengumandangkan adzan . “Allahuakbar – Allahuakbar ............” pelafadzan makhraj sesuai , panjang mad yang selaras dengan nada – nada adzan , terdengar indah dan syahduh . Suara adzan yang dikumandangkan laki – laki paruh baya itu mampu menyaduhkan dan membisukan suara sejenak orang – orang yang disekitar masjid untuk mendengarkan alunan – alunan lagu sepanjang masa itu. “.......qodqomatishollah qodqomatishollah , Allahu Akbar , Allahhu Akbar Lailahaillah “ bait terakhir lafadz adazan seakan memecahkan kehiningan obagi orang – orang yang khusyuk mendengarkan , orang –orang yang tinggal disanding masjid ada yang keluar untuk memastikan siapa yang adzan ashar itu , ternyata laki – laki paruh baya tersebut sebelumnya belum pernah adzan , terdengar juga puji – pujian karena suaranya merdu , namun disela- sela pujina itu ada yang mencela , tidak tahu pasti apa yang orang – orang bicarakan atas laki- laki paruh baya itu .
Sambil menunggu para jamaa’ah datang , laki – laki itu melanjutkan dengan puji-pujian . Satu persatu para jama’ah datang , bukan hal seperi biasnya yang para jamaah lakukan , terutama para jama’ah perempuan , mereka berkumpul dan saling bersik dengan yang lainnya , bergantian mengintip ke sumber suara di masjid,begitu juga dengan para jama’ah laki – laki . Namun tidak ada rasa canggung atau gerogi pada laki –laki paruh baya karena ia menjadi pusat tontonan jama’ah yang datang .
Kegelian dalam hati para jama’ah terhenti semenjak H.Ikhsan datang “ kenapa ini ?sudahcukup biar saya langsung mengimami .” dengan muka yang datar H,Ikhsan menudahi lantunan puji-pujian itu . laki – laki paruh baya itu memang murah senyum , meskipun pak haji memintanya dengan ketus n, namun laki – laki itu membalasnya dengan senyum sebelas yang ikhlas. Sesegera mungkin laki – laki paruh baya menyudahi dan iqomah “ Allahhu Akbar Allahhu Asyhaduallailahaillah , Ashaduannamuhammdarrosulullah , haiyaalasholah , haiyalafalah , qodqomatishollah qodqomatisholah , Allahu Akbar Allh hu Akbar Lailahaillah “
Solat ashar berjalan dengan khusyu’ yang di imami oleh pak haji , setelah membaca doa. Pak haji langsung mengumumkan kepada jamaah yang masih di masjd termasuk laki – laki paruh baya itu . “t6idak seharusnya kalian hanya berdiam diri dan saling berbisik denganyang lainnya , tanpa mengingatkan , kalian semua tahu bahwa Rob ini adalah laki – laki yang kurang akal ,lalu apa menurut bapak – bapak sekalian apa pantas orang seperti Rob ini turut serta dalam ibadah jama’ah menghadap Allah , apa lagi dia ini yang adzan ,yang artinya dia ini yang mempelopori sholat ashar , masa orang waraas dipelopori oleh orang yang kurang akal .”ini adalah pertanda pbahwa pak haji tidak menyetujui bahwa laki –laki paruh baya yang namanya adalah Rob itu adzan di masjid , memang masjid yang di tempati ini adalah sebagian besar milik pak H ,Ikhsan .
Laki – laki paruh alias Rob , adalah laki – laki yang tidak sehat jiwa dan akal , karena menurut cerita , seluruh harta Rob telah habis terkuras , usaha yang ia geluti bangkrut , dia juga sempat dibawa kerumah sakit jiwa selama beberapa bulan , namun keluarganya tidak smpai hati akhirnya Rob dikeluarkan dari rumah sakit dan dirawat dirumah . tidak menyakiti orang lain memang , kebiasaan Rob yang dulunya sering adzan dan mengimami di desanya tidak bisa hilang .
Catatan : seseorang yang dengan ikhlas menyerahkan diri kepada Tuhan, maka dalam keadaan tidak sadarpun , seseorang itu tetap mengingat Tuhannya . masalah ibadah orang itu diterima atau tidaknya , itu urusan Tuhan , tidak patut kita yang sesama manusia turut mengomentari peribadatan seseorang itu. Karena keadilan tuhan dan manusia itu sangat berbeda,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H