Mohon tunggu...
LULUK RAHMAWATI
LULUK RAHMAWATI Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

Hobi membaca, kepribadian orang yang ramah dan suka berteman

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nasib Yang Tak Terduga

20 November 2024   12:50 Diperbarui: 21 November 2024   14:27 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Astagfirullah tidak pak, saya tidak mencuri nya, jika saya mencuri nya apakah ada bukti nyata jika saya mencuri 1 lusin sandal tersebut?" Jawab Ezza

"Alahhh tidak usah bohong kamu za, kalau mau mencuri mengaku saja" Saut Arga menuduh Ezza

"Bagaimana kamu bisa menuduhku ga?, mana bukti nya?!" jawab Ezza marah

"Sudah sudah diam kalian bagaimana ini bisa terselesaikan jika kalian saling tuduh seperti ini" Ucap Pak Ilham

Untuk mengungkap kebenaran, Ezza mengusulkan untuk memeriksa rekaman CCTV di gudang. Dalam rekaman, terlihat seseorang mencuri sandal dengan mengenakan sarung hitam, tapi wajahnya tidak tampak jelas. Arga terus menuduh Ezza, namun Ezza dengan cermat memperhatikan detail rekaman dan menyadari bahwa sandal yang dikenakan pencuri itu mirip dengan sandal yang dipakai Rizky. Saat Ezza menunjukkan ini kepada Pak Ilham, Rizky tampak panik dan terus mengelak.

"Itu, seperti milik..." Rizky langsung memotong pembicaraan Pak Ilham

"Bukan itu bukan milik siapa siapa Pak!!" Saut Risky dengan perasaan khawatir.

"Ooo saya tau siapa pencurinya, ternyata bodoh juga pencuri ini, saya tidak akan tinggal diam, Rizky ini kamu kan?!" tanya Pak Ilham marah

"B-bukan pak bukan saya mungkin hanya kebetulan sandal itu mirip dengan saya"

"Sudah, jangan berbohong kamu sudah ketahuan ayo sekarang mengaku sebelum saya laporkan pada pihak kepolisian"

Setelah didesak, Rizky mengaku bahwa ia mencuri sandal tersebut atas suruhan Arga, yang cemburu dengan kemahiran Ezza dalam menciptakan ide ide baru. Pak Ilham yang marah memutuskan untuk memecat Arga dan Rizky karena tidak bisa dipercaya dan merugikan usaha pabriknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun