Selanjutnya, sekolah menengah. Ada yang mengatakan bahwa Nizhamul Muluk, Perdana Mentri Salju pada abad ke-5 H, adalah orang pertama yang menjadikan madrasah sebagai pusat pendidikan Islam. Madrasah itu kemudian diberi nama sesuai dengan namanya. Madrasah Nizhamiyah di Baghdad kemudian menjadi yang paling terkenal. Madrasah memiliki teras dengan perpustakaan di atasnya. Materi keislaman di madrasah terdiri dari materi pokok (ushuluddin) dan berbagai subpokok, seperti sejarah sastra. Metode pengajaran yang digunakan di madrasah-madrasah ini berbeda-beda di berbagai tempat. Sebagai contoh,Pengajaran di madrasah di Kairo tidak sama dengan di Cordoba (Spanyol), Baghdad, dan Mesir. Dalam tulisan Ibnu Khaldun, misalnya, dijelaskan bahwa anak-anak di madrasah Afrika diajarkan tentang Al-Qur'an dan Hadis.
Peradaban dan budaya mengalami kemajuan pesat di bawah kepemimpinan Harun Ar-Rasyid (813-833), salah seorang kholifah Dinasti Abbasiyah. Kemajuan ini terutama terlihat di bidang pendidikan, sistem pemerintahan, ekonomi, dan politik. Pengadaptasian dan pewarisan pengetahuan dari Persia, Yunani, Mesir, Yahudi, Kristen, dan India ke Islam menunjukkan kemajuan dalam bidang pendidikan dan ilmiah. Dunia Islam mengalami masa keemasan dan kemajuan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, tetapi juga mengalami penurunan di masa berikutnya.
Dia berpendapat bahwa perkembangan pendidikan dan peradaban Islam saat ini disebabkan oleh sikap umat Islam yang semakin menurun terhadap pendidikan dan pemikiran.Umat Islam mengalami masa kehancuran setelah kemunduran. Ini terjadi dari abad ke-15 hingga abad ke-19. Penyebab kemunduran ini adalah kurangnya kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan seperti sains, teknologi, hukum, dan filsafat. Pada akhir abad ini, situasi ekonomi, politik, dan militer umat Islam mulai mengalami penurunan.
Pada awal abad ke-19, orang Islam mulai menyadari kelemahan dan kemunduran kebudayaan dan peradaban mereka dibandingkan dengan Barat yang maju. Sistem pendidikan dasar, menengah, kejuruan, teknik, dan universitas di Arab dan Islam telah diperbarui atau disesuaikan sesuai dengan budaya Barat modern.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H