Pendidikan adalah upaya untuk membuat lingkungan belajar yang baik dan teknik belajar yang menarik. Pendidikan di Indonesia menghadapi banyak masalah, terutama di wilayah terpencil. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, kompleksitas ini menjadi semakin penting. Pada era di mana teknologi mengubah tatanan masyarakat secara mendalam, pendidikan yang merupakan bagian penting dari kehidupan manusia juga mengalami dampak. Perubahan ini membawa paradigma baru untuk proses pembelajaran dan pendekatan baru untuk pengelolaan pendidikan. Karena kesenjangan pendidikan, Pembangunan infrastruktur dan distribusi pengajar mengalami kendala. Tenaga pengajar lebih banyak terdapat di kawasan kota dibandingkan dengan di desa, sehingga sumber daya pendidik terkumpul di area perkotaan.
Melihat masih banyaknya ketimpangan pendidikan yang ada di Indonesia, perlu dilakukan tindakan untuk mempercepat pemerataan pendidikan, terutama di daerah 3T. Melalui Kementerian Pendidikan, pemerintah berusaha untuk mengatasi ketimpangan tersebut. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan meluncurkan program Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T). Namun, meskipun program SM-3T ini bertujuan untuk menjadi solusi bagi masalah pendidikan di wilayah 3T, pencapaian tujuan tersebut akan sulit terwujud karena kebijakan ini tidak logis.
Berdasarkan isu terkini terkait pengembangan keterampilan guru juga mengakibatkan pemerataan pendidikan kurang di Indonesia. Sebagai pendidik, guru harus menguasai berbagai keterampilan agar mereka dapat mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, banyak perubahan terjadi dalam kehidupan bangsa di era digitalisasi saat ini, termasuk di bidang pendidikan. Fortadik berpendapat bahwa pemerintah perlu meningkatkan akses komunikasi, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Untuk tetap berdaya saing dalam dinamika digitalisasi saat ini, ini sangat penting bagi guru dan siswa. Dunia pendidikan telah menghadapi tantangan besar saat beralih ke komunikasi digital dan perubahan pola pendidikan, seperti yang ditunjukkan oleh pandemi COVID (kompas 23/01/2024).Â
Menurut Suharso, pemerataan kualitas pendidikan sangat penting untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, kualitas guru tidak boleh diabaikan, termasuk kesejahteraan guru. Dia menyatakan, "Guru kita itu seakan dianggap sebagai pekerjaan kelas dua. Seolah-olah enggak ada pekerjaan lain, terus jadi guru. Padahal, guru itu pekerjaan hebat. Kasihan guru sekarang, dikasih beban ini dan itu, dan ekonominya juga berat. Mereka seharusnya menjadi pekerja yang dimuliakan dan dibayar dengan benar." (kompas /10/2024).
Mengatasi disparitas pendidikan di Indonesia adalah tantangan besar yang membutuhkan pendekatan komperhensif dan kerja sama. Pendidikan tidak merata dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti kekurangan infrastruktur pendidikan, ketimpangan ekonomi, dan kualitas pengajaran yang tidak memadai. Tetapi, ada beberapa cara menaggulangi yang dapat kita gunakan untuk memperbaikinya. Peningkatan anggaran untuk pendidikan, terutama di wilayah terpencil dan miskin, adalah salah satu cara yang dapat diambil oleh pemerintahan. Jika tersedia dan cukup, pemerintah dapat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan. Pemerintah dapat membantu membangun sekolah baru dan merenovasi sekolah lama untuk memenuhi standar pendidikan yang layak di banyak wilayah terpencil. Dengan peningkatan anggaran, sekolah-sekolah ini masih belum layak atau bahkan tidak ada sama sekali.
Selain memberikan bantuan bangunan, penting juga untuk menyediakan fasilitas pembelajaran yang memadai. Fasilitas ini termasuk buku pelajaran, perangkat keras, komputer, dan akses internet yang memadai. Siswa akan lebih termotivasi untuk belajar jika ada fasilitas yang baik yang mendukung proses pembelajaran. Selain itu, kita harus meningkatkan kemampuan guru karena kualitas pengajaran sangat didominasi pada kemampuan guru yang sangat baik. Maka dari itu, anggaran yang dialokasikan harus mencakup inovasi pedagogis, teknologi pendidikan, dan solusi untuk masalah yang dihadapi siswa di kelas. Bagi siswa yang kurang mampu, program beasiswa sangat penting. Beasiswa dapat membantu mereka mengatasi tantangan yang sering menghalangi mereka untuk melanjutkan pendidikan mereka.
Penggunaan teknologi dalam pendidikan, seperti pembelajaran jarak jauh dan penggunaan aplikasi online, dapat membantu mengatasi keterbatasan akses, terutama di daerah terpencil. Teknologi ini dapat berperan penting dalam mengurangi keterbatasan akses ke pendidikan. Untuk mendukung pembelajaran digital, sekolah juga harus memiliki akses internet gratis. Dengan menggunakan teknologi, kita memiliki kemampuan untuk membangun generasi masa depan yang jauh lebih baik guna membangun karakter digenerasi yang akan datang, karena pendidikan adalah investasi jangka panjang yang akan menguntungkan masyarakat secara keseluruhan dan tidak hanya individu.
Dengan menyediakan sumber daya tambahan dan program-program yang mendukung, kerjasama antara pemerintah, lembaga swasta, dan organisasi non-pemerintahan dapat memperkuat upaya ini. Diharapkan disetiap anak Indonesia dapat berkesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas. Upaya ini tidak hanya meningkatkan taraf hidup orang-orang tetapi juga membantu kemajuan negara secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H