Cara Memastikan Sistem Keuangan Bisnis Bebas Riba
Buat kamu yang ingin menjalankan bisnis tanpa melibatkan riba, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:
- Gunakan Akad Syariah
Pastikan semua transaksi keuangan menggunakan akad-akad syariah, seperti murabahah (jual beli dengan margin keuntungan), mudharabah (bagi hasil), atau ijarah (sewa). Akad-akad ini sudah sesuai dengan prinsip Islam dan jauh dari unsur bunga. - Hindari Pinjaman Berbasis Bunga
Jangan pernah mengambil pinjaman dari bank konvensional atau pihak lain yang memberikan bunga. Sebagai gantinya, gunakan bank syariah atau lembaga keuangan mikro syariah yang menawarkan skema bebas bunga. - Pisahkan Keuntungan dan Modal
Pastikan keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan awal, bukan dari bunga yang sifatnya tetap. Misalnya, dalam akad mudharabah, keuntungan dibagi sesuai persentase yang sudah disepakati. - Audit dan Evaluasi Berkala
Rutin melakukan audit keuangan agar memastikan semua pendapatan dan pengeluaran benar-benar bebas dari unsur riba.
Contoh Praktis
Misalnya, UD PUTRA JAWA ingin beli bahan baku. Daripada membeli secara kredit dengan bunga, pilih akad murabahah. Dengan akad ini, supplier menjual barang dengan harga pokok plus margin keuntungan yang sudah disepakati, tanpa bunga.
Cara Merancang Model Bisnis Syariah untuk Usaha Kuliner
Buat kamu yang punya usaha kuliner dan ingin tetap sesuai syariah, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan:
- Produk Halal dan Thayyib
Bahan baku dan proses produksi harus halal. Misalnya, gunakan daging yang disembelih sesuai syariat Islam dan hindari bahan haram seperti alkohol. Selain itu, pastikan produknya berkualitas dan sehat. - Gunakan Akad yang Sesuai
Setiap kerja sama atau transaksi harus pakai akad syariah. Misalnya, kerja sama dengan investor menggunakan akad mudharabah (bagi hasil) atau musharakah (kerja sama modal). Hindari bunga dengan memilih akad seperti qardhul hasan (utang tanpa bunga). - Harga dan Keuntungan yang Transparan
Tetapkan harga yang wajar, transparan, dan tanpa manipulasi. Ambil keuntungan sesuai kesepakatan awal tanpa merugikan pihak lain. - Pengelolaan Keuangan Bebas Riba
Gunakan bank syariah untuk menyimpan dana bisnis agar terhindar dari bunga. Kalau butuh modal tambahan, pilih skema bagi hasil yang lebih adil.
Contoh Praktis
Bayangkan kamu punya restoran "Warung Halal Sejahtera" dan ingin buka cabang baru. Kamu bisa kerja sama dengan teman melalui akad musharakah. Temanmu dan kamu masing-masing menyetor modal 50%. Keuntungan nanti dibagi sesuai porsi modal.
Cara Memilih Model Kemitraan Syariah untuk Bisnis
Kemitraan syariah bisa jadi solusi buat mengembangkan bisnis, terutama dengan akad seperti musyarakah dan mudharabah. Gimana cara memilihnya?
- Musyarakah (Kerja Sama Modal)
Dalam musyarakah, kamu dan partner sama-sama menyumbang modal dan berbagi keuntungan. Cocok kalau semua pihak mau aktif terlibat di bisnis. - Mudharabah (Bagi Hasil)
Dalam mudharabah, satu pihak menyetor modal, pihak lain menjalankan usaha. Ini cocok kalau kamu punya modal tapi nggak bisa terlibat langsung.
Contoh Praktis
Si A punya uang Rp50 juta, tapi nggak ada waktu untuk buka usaha. Sementara, si B punya keahlian bikin katering, tapi nggak punya modal. Mereka bisa kerja sama lewat mudharabah. Keuntungan dibagi, misalnya 60% untuk A dan 40% untuk B.
Strategi Pembiayaan Syariah untuk Perusahaan Baru
Buat kamu yang baru mulai bisnis, pembiayaan syariah bisa jadi pilihan tanpa harus terjebak bunga. Berikut strateginya:
- Bagi Hasil (Mudharabah/Musyarakah)
- Mudharabah: Investor beri modal, kamu kelola bisnis, dan bagi hasil sesuai kesepakatan.
- Musyarakah: Semua pihak menyetor modal dan berbagi keuntungan.
- Leasing Syariah (Ijarah)
Kalau butuh alat produksi, pakai skema ijarah. Kamu bisa sewa alat tanpa bunga tambahan. - Pembiayaan Pesanan (Salam/Istishna')
- Salam: Modal dibayar di muka, barang dikirim belakangan.
- Istishna': Mirip salam, tapi lebih fleksibel dalam produksi.
Contoh Praktis
Petani butuh modal tanam padi. Dia bisa menjual hasil panennya lewat akad salam kepada koperasi syariah.
Jenis Asuransi Syariah untuk Bisnis
Risiko dalam bisnis itu pasti ada, tapi kamu bisa mengandalkan takaful (asuransi syariah) untuk mitigasi. Berikut jenis-jenisnya:
- Takaful Umum
Melindungi aset bisnis seperti bangunan atau kendaraan dari risiko kerusakan. - Takaful Jiwa
Memberikan perlindungan bagi karyawan atau ahli waris jika terjadi kecelakaan kerja. - Takaful Kesehatan
Menanggung biaya kesehatan karyawan. - Takaful Kredit
Melindungi dari risiko gagal bayar utang usaha.
Contoh Praktis
Gudang bisnismu ikut takaful umum, jadi kalau ada kebakaran atau banjir, kerugiannya bisa ditanggung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H