Mohon tunggu...
Luluk Annura
Luluk Annura Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Penggerak Angkatan 7 Guru di SDN 8 Mimbaan Growth Mindset Coach Google Master Trainer Level 3

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diseminasi Budaya Positif Modul 1.4 Program Guru Penggerak

7 Februari 2023   20:49 Diperbarui: 7 Februari 2023   20:51 11162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ARTIKEL AKSI NYATA

PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 7

MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

Latar Belakang

Sekolah merupakan rumah kedua bagi murid, sehingga sudah seyogyanya sekolah menjadi tempat yang nyaman bagi mereka. Ki Hajar Dewantara mengibaratkan sekolah sebagai tanah tempat bercocok tanam dan guru adalah petaninya. Agar benih-benih yang ditanam dapat tumbuh dengan baik, seorang petani harus bisa menyiapkan tanah yang baik dan menjaga lingkungannya dari hal-hal yang dapat merusak tanaman. Dalam hal ini, seorang guru harus mengusahakan sekolah menjadi lingkungan yang menyenangkan, menjaga, dan melindungi murid dari hal-hal yang tidak baik sehingga tercipta iklim pembelajaran yang positif di lingkungan sekolah.

Dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif perlu dilakukan pembiasaan-pembiasaan yang dapat menggiring siswa pada pemenuhan keyakinan akan nilai-nilai kebajikan. Dari pembiasaan-pembiasaan tersebut maka akan tercipta budaya positif di sekolah. Nilai-nilai kebajikan yang saat ini ingin dicapai dalam kurikulum adalah karakter profil pelajar pancasila. Dengan membentuk budaya positif di sekolah diharapkan dapat membentuk karakter profil pancasila dalam diri siswa.

Budaya positif adalah pembiasaan yang bernilai positif, Di dalamnya mengandung sejumlah kegiatan yang mampu menumbuhkan karakter positif murid. Kebiasaan yang sudah membudaya akan berjalan dengan sendirinya baik ketika dalam pengawasan ataupun tidak. Oleh karena itu perlu adanya motivasi instrinrik dalam diri setiap warga sekolah. Saat ini motivasi instrinsik tersebut belum sepenuhnya dimiliki oleh warga sekolah, mereka cenderung taat saat ada dalam pengawasan namun ketika tidak ada pengawasan budaya positif tersebut belum sepenuhnya dilakukan.

Agar dapat menumbuhkan motivasi instrinsik dalam diri warga sekolah dapat dilakukan dengan membentuk keyakinan kelas atau sekolah. Melalui keyakinan kelas atau sekolah, warga sekolah dapat lebih memahami dan menghayati nilai-nilai kebajikan yang mereka yakini. Selain itu, untuk menumbuhkan motivasi instrnsik dapat juga dilakukan dengan melaksanakan segitiga restitusi. Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat.

Rancangan Aksi Nyata

Tujuan

  • Mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid
  • Terciptanya disiplin positif
  • Terwujudnya suasana yang nyaman di kelas
  • Menciptakan budaya positif

Tolak Ukur

  • Murid mampu membuat kesepakatan kelas sesuai dengan nilai-nilai profil pelajar pancasila
  • Murid mampu menjalankan kesepakatan yang dibuat
  • Terjadi perubahan sikap disiplin positif siswa kepada guru atau murid lain

Lini Masa

  • Melakukan kordinasi dengan kepala sekolah, rekan sejawat dan wali murid
  • Melakukan diskusi tentang ide-ide keyakinan kelas
  • Merumuskan keyakinan kelas
  • Diseminasi budaya positif
  • Refleksi kegiatan

Dukungan yang Dibutuhkan

  • Dukungan dari kepala sekolah, rekan sejawat dan orang tua siswa
  • Aplikasi canva
  • Laptop dan LCD
  • Ruang kelas untuk diseminasi
  • Dana untuk mencetak poster keyakinan kelas

Deskripsi Aksi Nyata

Setelah menuntaskan materi dan tugas pada Modul 1.4 (Budaya Positif) Pendidikan Guru Penggerak angkatan 7, tugas terakhir adalah melakukan Aksi Nyata dengan kegiatan Diseminasi Budaya Positif pada lembaga tempat CGP bertugas yaitu di SD Negeri 8 Mimbaan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo. Diseminasi ini merupakan implementasi pemahaman saya terkait konsep inti dari modul budaya positif, serta bagaimana saya menyampaikan konsep-konsep inti yang terdapat pada modul kepada rekan sejawat, sehingga dapat diterapkan di sekolah.

Kegiatan ini saya awali dengan membuat rancangan kegiatan aksi nyata. Dalam rancangan tersebut saya menyusun latar belakang, tujuan, tolak ukur, lini masa dan dukungan yang dibutuhkan. Selanjutnya saya melakukan koordinasi dengan kepala sekolah terkait rencana diseminasi yang akan saya lakukan. Saya mengatur jadwal diseminasi, tempat dan peserta yang akan mengikuti kegiatan tersebut.

Diseminasi budaya positif berlangsung pada hari kamis tanggal 19 Januari 2023 dengan diikuti oleh kepala sekolah dan dewan guru SDN 8 Mimbaan. Kegiatan ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, pembacaan solawat nariyah dan doa serta sambutan dari kepala sekolah. Dalam sambutannya kepala sekolah menyampaikan pesan agar para guru tidak segan-segan dalam berbagi ilmu dalam bentuk kegiatan diseminasi sehingga dapat meningkatkan kompetensi masing-masing guru di SDN 8 Mimbaan. Sesi berbagi ilmu pengetahuan merupakan kegiatan yang sudah seharusnya dilakukan oleh guru profesional, karena kita memiliki kewajiban untuk terus meningkatkan kompetensi dan mengikuti perkembangan jaman demi kemajuan anak didik kita.

Setelah kepala sekolah menyampaikan motivasi dan penguatan, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh saya sebagai calon guru penggerak angkatan 7. Ada tujuh materi pokok yang saya sampaikan yaitu :

  • disiplin positif dan nilai-nilai kebajikan universal,
  • teori motivasi, hukuman dan penghargaan, restitusi
  • keyakinan kelas
  • kebutuhan dasar manusia dan dunia berkualitas
  • lima posisi control
  • segitiga restitusi

Selain menyampaikan materi yang saya peroleh pada modul 1.4, saya juga membagikan praktik baik yang sudah saya lakukan terkait pembuatan keyakinan kelas dan penerapan segitiga restitusi. Setelah itu, saya mengajak peserta diseminasi untuk membuat sebuah percakapan yang mengandung penerapan segitiga restitusi dari sebuah kasus yang telah saya siapkan. Dari hasil tugas tersebut, terlihat bahwa hampir semua guru telah memahami bagaimana penerapan segitiga restitusi dalam menyelesaikan masalah murid. Diakhir kegiatan saya mengajak dua orang guru untuk membacakan atau mempraktikkan percakapan yang telah mereka buat dan menjelaskan tentang kalimat-kalimat restitusi yang muncul dalam percakapan tersebut. Kegiatan diseminasi diakhiri dengan refleksi dari peserta dan penutup.

ss-12-63e2575cba212721ed5cb4f5.png
ss-12-63e2575cba212721ed5cb4f5.png
ss-1-63e2576e936a2d7c6d2e51f3.png
ss-1-63e2576e936a2d7c6d2e51f3.png
Refleksi 

Dari kegiatan tersebut saya banyak belajar tentang bagaimana berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam mempersiapkan sebuah kegiatan. Berkolaborasi dan berbagi praktik baik selanjutnya menjadi agenda rutin yang akan terus dilakukan agar dapat meningkatkan kompetensi guru. Paradigma pemahaman dari para peserta diseminasi mengenai keyakinan kelas dan segitiga restitusi dalam membentuk budaya positif mulai muncul. Paradigm-paradigma lama yang selama ini mereka yakini, ternyata tidak sepenuhnya benar. Dari sini memunculkan komitmen dari saya dan warga sekolah lainnya untuk mengubah paradigm-paradigman lama tersebut.

Kegiatan diseminasi ini juga mengubah cara pandang peserta tentang hukuman dan pemberian hadiah. Kedua hal tersebut umumnya sering dilakukan untuk membentuk sikap disiplin dalam diri murid. Selain itu juga, kami berkomitmen untuk menerapkan keyakinan kelas untuk menumbuhkan motivasi instrinsik dalam diri siswa dan melakukan segitiga restitusi dalam menangani siswa yang melanggar kesepakan kelas atau kesepakatan sekolah, sehingga anak memiliki rasa tanggung jawab dan dapat menguatkan karakter mereka setelah melakukan sebuah kesalahan

Rencana Tindak Lanjut

  • Membuat keyakinan kelas di setiap awal tahun ajaran atau awal semester
  • Mendorong teman sejawat atau kelas lain untuk membuat keyakinan kelas masing-masing
  • Bersama warga sekolah membuat keyakinan sekolah
  • Mendorong penerapan posisi manajer dan segitiga restitusi
  • Membangun budaya positif di sekolah
  • Melakukan diseminasi kepada wali murid
  • Selalu melakukan evaluasi dan refleksi setiap akhir kegiatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun