Mohon tunggu...
Luluk Afifah
Luluk Afifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student of Geophysics and Meteorology at IPB University

Sains dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Permasalahan Psikologis yang Umum dijumpai Keluarga Perkotaan

16 Mei 2023   18:53 Diperbarui: 16 Mei 2023   18:58 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam menjalankan aktivitas kesehariannya, manusia dapat mengalami kelelahan. Kelelahan bisa menjadi salah satu pemicu stres. Stres yang dialami seseorang kebanyakan tidak jelas dan sulit untuk dipastikan penyebabnya. Keluarga merupakan unit dasar dari masyarakat yang terdiri dari beberapa individu yang terkait oleh hubungan darah, pernikahan, ataupun adopsi yang memiliki tujuan untuk menciptakan, memelihara budaya, dan meningkatkan perkembangan psikologi, fisik, emosional, dan sosial dari setiap anggota keluarga. Kesejahteraan keluarga sekarang dianggap penting dan merupakan fondasi kesehatan mental individu. Kesejahteraan sering dikaitkan dengan kesejahteraan subjektif, kesejahteraan psikologis, kualitas hidup, kepuasan hidup, dan kebahagiaan. Lingkungan tempat tinggal keluarga juga mempengaruhi kondisi dan perkembangan keluarga. Keluarga yang tinggal di pedesaan tentunya berbeda dengan keluarga yang tinggal di perkotaan dalam hal karakteristik, nilai dan norma, tekanan yang mereka hadapi, dan kesejahteraan subjektif. Terbentuknya hubungan yang positif dan sehat antar keluarga dan tetangga akan lebih mampu mengatasi tantangan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.

Manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Terlibat dalam pekerjaan atau profesi mempengaruhi kesejahteraan fisik dan psikologis individu. Tuntutan dan kesibukan pekerjaan dapat menimbulkan stres terkait pekerjaan, yang mengacu pada perasaan sakit, tidak nyaman, dan tegang karena aspek tertentu dari pekerjaan, tempat kerja, atau kondisi kerja seseorang (Muslim, 2020). Oleh karena itu, individu yang aktif bekerja dalam masyarakat membutuhkan kemampuan untuk mengelola stres dan mempertimbangkan kesejahteraan diri dan keluarganya. Penyebab stres yang dialami individu seringkali tidak jelas dan sulit ditentukan. Keluarga, yang terdiri dari individu-individu yang terhubung melalui hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, berfungsi untuk menciptakan, memelihara budaya, dan meningkatkan perkembangan psikologis, fisik, emosional, dan sosial setiap anggota keluarga.

Keluarga yang tinggal di perkotaan berbeda dengan keluarga di pedesaan dalam hal tekanan yang mereka hadapi, nilai dan norma, karakteristik, dan kesejahteraan subjektif. Berdasarkan wawancara yang dilakukan, pekerja perkotaan telah melaporkan mengalami berbagai tingkat dan penyebab stres terkait pekerjaan yang spesifik untuk pekerjaan mereka masing-masing. Hidup dan tumbuh di daerah perkotaan meningkatkan kemungkinan mengalami stres. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti persaingan ekonomi yang tinggi, gaya hidup yang beragam, dan kepribadian yang beragam di tengah lingkungan perkotaan yang sibuk dan padat. Bekerja pada jam pagi, siang, atau malam memiliki risiko yang berbeda. Paparan stres yang berkepanjangan akibat faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko kondisi kronis seperti diabetes, penyakit jantung, atau kolesterol tinggi. Hal ini menjelaskan mengapa penyakit tidak menular cenderung lebih banyak terjadi di kalangan penduduk perkotaan. Oleh karena itu, penting untuk memiliki kesadaran manajemen stres untuk menjaga aktivitas sehari-hari dan memenuhi kebutuhan akan kualitas hidup yang lebih baik.

Manajemen stres melibatkan pengaturan stres dalam diri sendiri untuk mencegahnya menjadi hambatan yang merugikan. Kesejahteraan keluarga dianggap penting dan membentuk fondasi kesehatan mental individu. Kesejahteraan sering dikaitkan dengan kesejahteraan subjektif, kesejahteraan psikologis, kualitas hidup, kepuasan hidup, dan kebahagiaan. Untuk mencapai kesejahteraan keluarga, perlu menjaga komunikasi yang baik di antara anggota keluarga, memahami peran, hak, dan tanggung jawab mereka, serta mengelola stres secara efektif dalam menanggapi tantangan dan tekanan. Hubungan yang positif dan sehat di antara anggota keluarga dan tetangga berkontribusi untuk menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.

Kesejahteraan keluarga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, serta komponen manajemen keluarga. Faktor internal dalam keluarga, seperti pendapatan, pendidikan, pekerjaan, ukuran keluarga, usia, kepemilikan aset, dan tabungan, dapat mempengaruhi kesejahteraan keluarga. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi kesejahteraan antara lain kemudahan akses keuangan ke lembaga keuangan, akses bantuan pemerintah, kemudahan akses kredit barang/peralatan, dan lokasi tempat tinggal. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga, keluarga menghadapi tantangan, antara lain tekanan psikologis dan sosial. Lingkungan mempengaruhi perkembangan dan kondisi keluarga. Keluarga yang tinggal di perkotaan berbeda dengan keluarga di pedesaan dalam hal tekanan yang mereka hadapi, nilai dan norma, karakteristik, dan kesejahteraan subjektif. Untuk mencapai kesejahteraan keluarga, penting untuk membangun komunikasi yang baik di antara anggota keluarga, memahami peran, hak, dan tanggung jawab mereka, serta mengelola stres secara efektif dalam menanggapi tantangan dan tekanan.

Manajemen stres yang efektif dapat memiliki dampak positif pada kesejahteraan keluarga. Stres adalah respons tubuh terhadap situasi tegang, dan tinggal di lingkungan perkotaan dapat meningkatkan tingkat stres seseorang. Bekerja di daerah perkotaan dapat berdampak signifikan terhadap kesejahteraan keluarga, baik secara positif maupun negatif. Oleh karena itu, penting bagi keluarga urban untuk menemukan cara menyeimbangkan waktu kerja dan keluarga, serta mengutamakan kesehatan dan kebahagiaan keluarga.

Kajian manajemen stres dan kesejahteraan pada keluarga yang bekerja di perkotaan, berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan para partisipan, bertujuan untuk mengetahui tingkat stres yang dialami oleh pekerja aktif di perkotaan dan kesejahteraan dalam keluarganya. Pengaruh

Manajemen stres pada kesejahteraan keluarga dapat diamati dalam dinamika internal di antara anggota keluarga, di mana komunikasi yang baik diperlukan untuk memahami peran, hak, tanggung jawab, dan mengelola stres secara efektif.

Beberapa cara yang dapat membantu mengatasi stres di lingkungan perkotaan:
1. Tetap berolahraga: Berolahraga dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Anda bisa mencoba berjalan kaki, bersepeda, atau berenang di pusat kebugaran.
2.    Bermeditasi: Meditasi dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan fokus. Anda bisa mencoba meditasi sederhana dengan duduk di tempat yang tenang dan fokus pada pernapasan Anda.
3.  Menjaga hubungan sosial: Mempertahankan hubungan sosial dengan keluarga dan teman-teman dapat membantu mengurangi stres dan memberikan dukungan emosional.
4.   Menjaga pola makan yang sehat: Pola makan yang sehat dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan pikiran, serta membantu mengurangi stres.
5.  Mengambil waktu untuk diri sendiri: Menyisihkan waktu untuk diri sendiri dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Anda bisa mencoba melakukan aktivitas yang Anda nikmati, seperti membaca buku atau menonton film.
6.    Menjaga tidur yang cukup: Kekurangan tidur dapat menyebabkan stres dan kelelahan yang lebih tinggi. Cobalah untuk tidur yang cukup dan menjaga jadwal tidur yang konsisten.
7.  Mengelola waktu dengan baik: Mengelola waktu dengan baik dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan efektivitas dalam pekerjaan dan kegiatan sehari-hari.
8.   Berbicara dengan profesional kesehatan mental: Jika Anda merasa stres Anda sulit dikendalikan atau terus menerus mengganggu kesejahteraan Anda, pertimbangkan untuk berbicara dengan profesional kesehatan mental untuk mendapatkan dukungan dan bimbingan.

Penulis :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun