3. Patuh Terhadap Pemimpin
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: Barangsiapa yang mentaatiku maka sungguh ia taat kepada Allah, dan barangsiapa yang mendurhakaiku maka sungguh ia telah mendurhakai Allah. Dan barangsiapa yang mentaati raja maka ia mentaatiku; dan barangsiapa yang mendurhakai raja maka ia mendurhakaiku.
Dalam pandangan Islam, mentaati pemimpin sama dengan mentaati Nabi selama mereka tidak memerintahkan hal-hal yang bertentangan dengan agama. Berbeda jika mereka memerintahkan hal-hal yang dilarang oleh agama maka tidak ada kepatuhan dan ketaatan bagi mereka. Ketika tidak ada ketaatan bukan berarti harus memberontak, tetapi mereka harus dinasehati dengan sabar dan dengan kepala dingin agar mereka insaf atau diberhentikan dari jabatannya jika memang tidak ada lagi cara dan solusi lain.
4. Anjuran Menasihati Pemimpin
Dari Tami Addari, mengatakan: Nabi bersabda: Sesungguhnya agama itu adalah nasehat, sesungguhnya agama itu adalah nasehat, sesungguhnya agama itu adalah nasehat. Lalu ada yang bertanya: untuk siapa wahai baginda Nabi. Nabi mengatakan: untuk Allah, untuk kitab-Nya, untuk rasul-Nya, untuk para ulama pemimpin orang-orang mukmin, dan untuk semuanya.
Agama adalah nasehat untuk semuanya baik yang dipimpin maupun yang memimpin tanpa kecuali, tidak pandang bulu, siapapun mereka . Ketika Umar bin Khattab jadi pemimpin lalu ada seorang yang berkata kepadanya: bertakwalah kamu wahai amirul mukminin kepada Allah, seketika itu ada sahabat mengatakan kepada orang tersebut: beraninya kamu mengatakan hal itu kepada amirul mukminin. Umar bin Khattab mengatakan kepadanya: biarkan saja ia mengatakan apa yang ia mau. Lalu Umar pun mengatakan kepada semuanya: tidak ada kebaikan yang kamu miliki jika ada sesuatu tetapi engkau tidak mengatakannya, dan tidak ada kebaikan yang kami miliki jika kami tidak mau mendengar apa yang kalian katakan.
Tidak ada manusia yang sempurna, seorang pemimpin pun kadang melakukan kesalahan, nah ketika pemimpin melakukan kesalahan, alangkah baiknya kita menasehatinya dengan cara yang sopan.
Mungkin ini segini dulu yang bisa saya tulis di artikel ini, diharap pembaca lebih mempersiapkan diri lagi, dan lebih waspada dan bijakÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H