Bertepatan dengan waktu panen kopi, mahasiswa KKN MMK Kelompok 24 UIN Walisongo Semarang mengikuti proses pembuatan kopi dimulai dari proses pemetikan yang dilaksanakan di Dusun Sirap, Desa Kelurahan, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah (16/7).
Petani kopi yang merupakan anggota dari kelompok tani Rahayu yang ada di dusun Sirap mengatakan jika pemanenan kopi yang baik yaitu ketika biji kopi sudah berwarna merah.
"Pemanenan biji kopi dipilih warna yang sudah merah, hal ini bertujuan agar kualitas kopi yang dihasilkan bagus" ucapnya.
Kepala dusun Sirap menyampaikan jika kopi yang sudah diambil selanjutnya dilakukan pengelupasan kulit dan pengeringan.
"Setelah pengambilan biji kopi selanjutnya adalah pengelupasan kulit kopi, kopi yang sudah tinggal bijinya dijemur hingga kering sambil dipilih kopi yang berwarna hitam. Kopi warna hitam ini dibuang karna kualitasnya sudah tidak bagus" pungkasnya.
Dalam kesempatan ini mahasiswa KKN 24 MMK UIN Walisongo Semarang juga mendapat kesempatan untuk mengunjungi tempat penyortiran biji kopi yang sudah kering.
Penyortir menyampaikan jika biji yang disortir adalah biji yang hitam, pecah dan berlubang.
"Biji kopi yang disortir adalah biji kopi yang hitam, pecah dan berlubang. Tujuan dari penyortiran ini agar kualitas kopi pesanan tetap terjaga" ungkapnya.
Kopi yang sudah disortir selanjutnya dilakukan proses roasting. Petugas roasting kopi si dusun sirap memberitahukan jika proses roasting dilakukan selama 15 sampai 20 menit.
"Proses roasting kopi dilakukan dengan suhu maksimum 250 dengan lama waktu diantara rentang 15 sampai 20 menit" ucapnya.