Mohon tunggu...
Lulu Hasanah
Lulu Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Politik dan Kewarganegaraan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tantangan dan Peluang dalam Penerapan Sistem Demokrasi Pancasila di Indonesia

10 Juni 2024   08:18 Diperbarui: 10 Juni 2024   08:19 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : ANTARA News

Demokrasi Pancasila adalah sistem demokrasi yang berdasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, ideologi dasar negara Indonesia. Pancasila, yang terdiri dari lima prinsip dasar, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menjadi panduan utama dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Sistem ini tidak hanya mengedepankan proses pemilihan yang bebas dan adil, tetapi juga memastikan bahwa setiap keputusan politik mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

Salah satu ciri utama dari Demokrasi Pancasila adalah pentingnya musyawarah untuk mencapai mufakat. Dalam konteks ini, pengambilan keputusan tidak hanya berdasarkan suara mayoritas, tetapi melalui proses diskusi yang inklusif dan mendalam untuk mencapai kesepakatan bersama. Proses musyawarah ini diharapkan dapat menghasilkan keputusan yang lebih bijaksana dan diterima oleh semua pihak. Ini berbeda dengan demokrasi liberal yang lebih menekankan pada suara mayoritas sebagai penentu utama keputusan.

Dalam penerapannya, Demokrasi Pancasila memberikan ruang yang luas bagi partisipasi masyarakat dalam berbagai tingkatan pemerintahan. Mulai dari tingkat desa hingga nasional, masyarakat memiliki kesempatan untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Misalnya, melalui lembaga-lembaga seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di tingkat desa atau Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di tingkat nasional. Partisipasi ini memastikan bahwa suara rakyat didengar dan dipertimbangkan dalam setiap kebijakan yang dibuat.

Namun, penerapan Demokrasi Pancasila juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah praktik politik uang yang masih marak terjadi dalam setiap proses pemilu. Politik uang tidak hanya merusak integritas pemilu, tetapi juga mengancam prinsip keadilan sosial yang diusung oleh Pancasila. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pengawasan yang lebih ketat dan pendidikan politik yang lebih mendalam kepada masyarakat agar mereka menyadari pentingnya memilih berdasarkan integritas dan kapabilitas calon, bukan karena iming-iming materi.

Selain itu, penerapan Demokrasi Pancasila juga sering terkendala oleh masalah korupsi yang menggerogoti berbagai lembaga pemerintahan. Korupsi menghambat pencapaian keadilan sosial dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem demokrasi itu sendiri. Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya upaya yang konsisten dan berkelanjutan dalam memperkuat sistem hukum dan penegakan hukum yang adil serta transparan. Selain itu, perlu juga dibangun budaya politik yang berintegritas tinggi.

Di tengah berbagai tantangan tersebut, penting bagi bangsa Indonesia untuk terus menguatkan komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila dalam praktik demokrasi. Hal ini bisa diwujudkan melalui pendidikan Pancasila yang berkelanjutan, peningkatan kualitas institusi demokrasi, dan partisipasi aktif masyarakat dalam setiap proses politik. Dengan demikian, Demokrasi Pancasila dapat terus berkembang dan menjadi landasan yang kokoh bagi terciptanya pemerintahan yang adil, bijaksana, dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun