Mohon tunggu...
Lulu Fazriah
Lulu Fazriah Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Airlangga

I am an avid reader with a keen interest in books, particularly those related to economics. I am also interested in films and languages.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bagaimana Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Upah dan Pendapatan Masyarakat Indonesia?

4 Juni 2024   21:00 Diperbarui: 4 Juni 2024   21:27 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

            Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar bagi hampir semua tiap individu. Peran pendidikan selain untuk memperoleh pengetahuan dan meningkatkan keterampilan, juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan serta ikut berkontribusi dalam pembangunan keberlanjutan. Di sisi lain, pendidikan juga memiliki pengaruh terhadap kesejahteraan dan kualitas hidup seseorang melalui upah dan pendapatan yang diterima dari pekerjaan mereka.  

            Upah atau yang sering kita kenal dengan sebutan gaji merupakan kompensasi yang diterima oleh seorang pekerja, biasanya dalam bentuk uang, dan dihitung berdasaarkan waktu (per jam, per minggu, atau per bulan). Upah biasanya diberikan dengan jumlah yang cenderung tetap dan diberikan secara rutin atau teratur berdasarkan kontrak yang telah disepakati sebelumnya.

Pendapatan merupakan suatu hasil keseluruhan nilai ekonomi, atau biasanya  berupa sejumlah uang yang didapatkan seseorang dari berbagai sumber seperti upah atau gaji, laba usaha, bunga, dan lain-lain. Jenis pendapatan terbagi menjadi dua, yakni pendapatan bruto (pendapatan kotor, artinya sebelum dipotong pajak dan lainnya) dan pendapatan netto (pendapatan bersih, artinya setelah dipotong pajak dan lainnya).

Lalu bagaimana tingkat pendidikan bisa berpengaruh terhadap upah dan pendapatan seseorang?

            Secara umum, tingkat pendidikan terhadap upah dan pendapatan berkolerasi sangat erat. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin tinggi pula upah dan pendapatan yang ia dapatkan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti peluang kesempatan kerja, kualifikasi pekerjaan, hingga kesesuaian tingkat pekerjaan. Dilansir dari data Badan Pusat Statistik (BPS), rerata upah yang diterima pekerja Indonesia berdasarkan tingkat akhir pendidikan pada tahun 2022, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Dimana rerata upah dengan pendidikan perguruan tinggi menempati posisi pertama, yaitu sebesar Rp4,62 juta per bulan, naik dari sebelumnya sebesar Rp3,99 juta per bulan. Sedangkan posisi kedua, ditempati dengan SMK, dengan rerata sebesar Rp2,96 juta per bulan, dari yang sebelumnya Rp2,69 juta per bulan. Posisi selanjutnya, yaitu tertinggi ke-3 diisi oleh SMA, dengan rerata upah Rp2,87 juta per bulan, naik dari sebelumnya yang hanya menyentuh Rp2,62 juta per bulan. Untuk posisi keempat, diduduki oleh bangku SMP dengan rerata upah menyentuh Rp2,22 juta per bulan, naik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,98 juta per bulan. Sementara itu, untuk SD masuk dalam kategori paling rendah, dimana memiliki rerata sebesar Rp1,91 juta per bulan, naik dari tahun sebelumnya yang hanya menyentuh Rp1,65 juta per bulan.

            Sedangkan untuk rerata pendapatan bersih, dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS), data pada tahun 2023 menunjukkan bahwa rerata dengan pendidikan terakhir SMA ke atas masih menempati posisi pertama, yaitu sebesar Rp2.538,7 rupiah. Tertinggi kedua diisi oleh pendidikan terakhir SMP, yaitu dengan rerata sebesar Rp1.950,4 rupiah. Lalu untuk posisi ketiga, ditempati oleh pendidikan terakhir SD, menyentuh rerata sebesar Rp1.726,2 rupiah. Posisi selanjutnya adalah posisi dengan peringkat terakhir, yaitu dengan pendidikan terakhir tidak pernah sekolah/belum tamat SD, memiliki rerata sebesar Rp1.371,2 rupiah.

Berdasarkan data-data tersebut, dapat kita simpulkan bahwa tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap upah dan pendapatan Masyarakat Indonesia. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang seseorang tempuh, maka semakin tinggi pula upah dan pendapatan yang seseorang raih. Upah dan pendapatan yang tinggi secara signifikan memiliki kontribusi terhadap kualitas dan kesejahteraan tiap individu. Dengan memiliki upah dan pendapatan yang tinggi, seseorang akan dapat memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan yang bergizi hinga hunian yang layak. Tidak hanya itu, upah dan pendapatan yang tinggi juga memudahkan seseorang dalam mengakses pendidikan yang layak, kesehatan dan perawatan, hingga kesejahteraan psikologis.  Hal ini juga tentunya selaras dengan beberapa poin SDGs, yaitu poin ketiga, kehidupan sehat dan sejahtera, lalu juga poin keempat, yaitu pendidikan berkualitas. Oleh karena itu, kesejahteraan dan kualitas hidup berkolerasi erat dengan upah dan pendapatan yang tinggi, dan keduanya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang tinggi pula. Maka dari itu, diperlukan peningkatan kualitas pendidikan yang merata di Indonesia agar semua orang dapat mengakses pendidikan yang setara dan layak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun