Mohon tunggu...
Lulu DanishAra
Lulu DanishAra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi di Universitas Pembangunan Jaya

Berminat dalam berbagai topik berkaitan denga psikologi, anak dań keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perilaku Kelekatan pada Anak Usia Dini dengan Pandangan Teori Bowlby

26 Mei 2023   10:00 Diperbarui: 26 Mei 2023   10:10 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perilaku kelekatan pada anak usia dini merujuk pada interaksi emosional antara anak dan pengasuhnya yang mencerminkan kebutuhan dasar anak akan ikatan emosional yang aman. Teori kelekatan oleh John Bowlby memberikan wawasan tentang pentingnya kelekatan dalam perkembangan anak. Bowlby berpendapat bahwa anak memiliki kebutuhan yang mendasar untuk membentuk ikatan emosional yang kuat dengan pengasuh utama mereka.

Salah satu aspek penting dari perilaku kelekatan adalah upaya anak untuk mencari perlindungan dan keamanan dari pengasuhnya. Anak mungkin menunjukkan perilaku seperti menangis, mencari perhatian, atau mendekat kepada pengasuh saat mereka merasa tidak aman, cemas, atau terancam (Cenceng, 2015). Ini adalah cara anak mengkomunikasikan kebutuhan mereka untuk perlindungan dan dukungan emosional.

Perilaku kelekatan pada anak usia dini juga berfungsi untuk menciptakan dasar aman bagi anak. Dasar aman merujuk pada keyakinan anak bahwa mereka dapat mengandalkan pengasuh mereka sebagai sumber dukungan dan perlindungan. Dalam hubungan yang aman, pengasuh responsif dan sensitif terhadap kebutuhan anak, memberikan rasa aman dan kepercayaan anak bahwa mereka akan dilindungi dan diperhatikan.

Teori kelekatan yang dikembangkan oleh John Bowlby merupakan kontribusi penting dalam memahami perilaku kelekatan pada anak usia dini dan hubungannya dengan pengasuhan. Bowlby berpendapat bahwa ikatan emosional yang kuat antara anak dan pengasuh utamanya, biasanya ibu atau figur perawatan lainnya, sangat penting untuk perkembangan sosial dan emosional anak (Hafo, 2020). Dalam pandangan Bowlby, perilaku kelekatan pada anak usia dini merupakan refleksi dari kebutuhan manusia akan ikatan emosional yang aman dan stabil.

Perilaku kelekatan pada anak usia dini dapat dilihat dalam berbagai bentuk. Salah satu bentuk perilaku kelekatan yang umum adalah ketika anak mencari perlindungan atau mengungkapkan kecemasan saat berpisah dengan pengasuh. Anak mungkin menangis atau mencoba untuk mendapatkan perhatian dan dekat dengan pengasuh ketika mereka merasa tidak aman atau cemas. Ini adalah cara bagi anak untuk mencari dukungan dan membangun rasa keamanan dalam hubungan mereka dengan pengasuh.

Dalam teori Bowlby, pentingnya kelekatan pada masa kanak-kanak awal juga terkait dengan fungsi yang ia lakukan dalam perkembangan anak. Perilaku kelekatan membantu anak merasa aman, nyaman, dan terlindungi. Dengan memiliki pengasuh yang sensitif dan responsif, anak dapat mengembangkan keyakinan bahwa mereka dapat mengandalkan pengasuh mereka dalam menghadapi stres, ketidakpastian, atau bahkan ancaman (Zusy, 2015). Hal ini memberikan dasar yang stabil bagi anak untuk mengeksplorasi dunia dan belajar secara mandiri.

Adanya konsep "dasar aman" menjadi sangat penting dalam pemahaman perilaku kelekatan pada anak usia dini. Dasar aman merujuk pada keyakinan anak bahwa mereka dapat mengandalkan pengasuh mereka sebagai sumber dukungan dan perlindungan. Dalam hubungan yang aman, anak merasa yakin bahwa pengasuh mereka akan responsif terhadap kebutuhan mereka, baik itu fisik maupun emosional (Malang, 2017). Ketika anak merasa bahwa dasar aman mereka terancam, misalnya saat pengasuh tidak responsif atau ketika mereka dipisahkan secara fisik, anak mungkin menunjukkan perilaku kelekatan yang lebih kuat sebagai upaya untuk mendapatkan kembali rasa keamanan yang hilang.

Perilaku kelekatan pada anak usia dini juga memiliki dampak jangka panjang yang signifikan. Bowlby mengemukakan bahwa kualitas kelekatan pada masa kanak-kanak awal dapat mempengaruhi perkembangan anak di berbagai bidang. Anak dengan ikatan yang aman cenderung memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi, kemampuan sosial yang lebih baik, dan lebih mampu mengelola emosi mereka. Mereka juga cenderung memiliki hubungan interpersonal yang lebih sehat dan lebih mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan.

Namun, dalam beberapa kasus, gangguan atau gangguan dalam pembentukan kelekatan pada anak usia dini dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan anak. Misalnya, ketidakresponsifan pengasuh atau pemisahan yang berkepanjangan dapat menyebabkan ketidakamanan emosional, kecemasan berlebihan, dan kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat di masa depan. Anak yang mengalami gangguan kelekatan mungkin mengalami kesulitan dalam mempercayai orang lain, mengendalikan emosi mereka, atau menjalin hubungan yang stabil dan mendalam.

Dalam menganalisis perilaku kelekatan pada anak usia dini dengan pandangan teori Bowlby, penting juga untuk mempertimbangkan konteks sosial dan lingkungan di mana anak tumbuh dan berkembang. Lingkungan keluarga, interaksi dengan pengasuh, dan pengalaman masa kanak-kanak dapat mempengaruhi pembentukan kelekatan anak (Sari et al., 2018). Misalnya, pengasuhan yang konsisten, responsif, dan mendukung akan cenderung mendukung perkembangan kelekatan yang aman. Di sisi lain, lingkungan yang tidak stabil, kekerasan dalam rumah tangga, atau ketidakstabilan pengasuhan dapat memengaruhi pembentukan kelekatan anak secara negatif.

Selanjutnya berkaitan dengan praktik pengasuhan dan intervensi, pemahaman tentang perilaku kelekatan pada anak usia dini dengan pandangan teori Bowlby dapat membantu para pengasuh dan profesional untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan kelekatan yang sehat. Penting untuk menyediakan respons yang sensitif dan responsif terhadap kebutuhan anak, membangun kepercayaan dan rasa aman dalam hubungan, dan menjaga konsistensi dalam pengasuhan. Intervensi yang memperkuat ikatan antara anak dan pengasuhnya dapat membantu anak mengatasi gangguan kelekatan dan membangun hubungan yang lebih sehat dan stabil. Penelitian dan analisis lebih lanjut mengenai perilaku kelekatan pada anak usia dini dengan pendekatan teori Bowlby dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang dinamika ikatan emosional, pengaruh lingkungan, dan intervensi yang efektif. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana kelekatan terbentuk dan berkembang, kita dapat merancang strategi dan pendekatan yang lebih efektif untuk mempromosikan perkembangan kelekatan yang positif pada anak usia dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun