Mohon tunggu...
Lulu Damayanti
Lulu Damayanti Mohon Tunggu... Administrasi - a life learner

Treat others as the way you wanna be treated.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Partikel Supernova ke-4

9 November 2016   12:32 Diperbarui: 9 November 2016   12:38 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Judul Buku                  : Partikel (Supernova)

Pengarang                  : Dee Lestari

Penerbit                      : PT Bentang Pustaka

Tahun terbit               : Cetakan pertama, April 2012

Jumlah halaman        : 508 halaman

Nomor ISBN               : ISBN 978-602-8811-74-3

Dewi lestari simangunsong atau lebih akrab dipanggil Dee adalah seorang penulis dan penyanyi asal Bandung yang lahir 40 tahun yang lalu terhitung sejak 2016. Dee lestari merupakan penulis papan atas yang setiap karyanya ditunggu-tunggu oleh para pecandu buku. Dee selalu melakukan penelitian yang luar biasa untuk mendapatkan suasana yang sebenarnya di dalam bukunya. Tidak heran buku Dee tidak pernah membosankan. Partikel adalah salah satunya. Buku ini adalah bagian ke-4 dari Supernova. Buku ini berjenis science fictiondengan alur yang membuat pembacanya selalu pensaran. Buku yang bersampul hitam dengan simbol lingkaran yang di dalamnya terdapat garis vertikal dan horisontal yang berpotongan di tengah ini memiliki arti yang tersendiri. Dua garis itu adalah simbol astronomi yang digunakan astronom untuk memberi simbol bumi. Vertikal dan horisontal melambangkan ekuator dan meridian.

Buku yang berkisah mengenai seorang gadis bernama Zarah yang tumbuh oleh asuhan seorang ayah denang otak berlian dan menggilai mikologi. Firas, berbeda dengan orang tua pada umumnya. Ia mengajar anaknya dengan kemampuanya sendiri, Zarah tidak pernah mendapat pendidikan formal. Hingga suatu saat  Firas hilang, penduduk Desa Batu Luhur menyebut-nyebut Firas hilang di Bukit Jambul, tempat yang sangat menyeramkan dan tidak pernah tersentuh tangan-tangan jahil manusia. Setelah lepas dari dekapan ayahnya, ia disekolahkan ibunya, begitu juga adiknya Hara. Hara sangat menyayangi kakaknya yang ia anggap sebaga pengganti ayahnya. Tidak heran, Zarah memiliki sifat yang sangat mirip dengan Firas. Zahra berusaha mati-matian untuk menemukan ayahnya. Hingga suatu hari ia mendapatkan sebuah kamera yang merupakan hadiah ulang tahun ke-17 yang dijanjikan ayahnya. 

Inilah awal dari petunjuk yang mungkin bisa menunjukan dimana ayahnya. Hingga ia menang lomba fotografi dan pergi ke Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan sebagai hadiah dari keliahiannya dalam mempotret dan dia menetap di sana. Suatu saat dia mendapat tawaran kerja dari turis yang berkunjung kesana dengan Ibu Inga yang selama ini memberikan tempat untuk Zarah hidup. Akhirnya ia pergi ke London untuk menjalankan pekerjaan itu sebagai “pencari” ayahnya, dan Hara sebagai “penjaga” ibunya yang telah menikah lagi dengan laki-laki kaya bernama Ridwan yang sangat membuat Zarah terpukul. Di London, Zarah mengetahui apa itu persahabatan, percintaan dan juga pengkhianatan. Suatu hari Zahra mendapatkan petunjuk siapa pengirim kamera yang sangat dicintainya itu melalui Paul yang merupakan salah satu sahabat Zarah di London. Akhirnya ia pergi ke Glastonbury dan mendapatkan semua jawaban dari pertanyaanya selama ini di sana.

"Kegelapan tidak selalu mengerikan. Tidak ada terang tanpa gelap. Keduanya harus terus berkolaborasi supaya kehidupan ini berjalan."(hal 466)

Gaya bahasa menjadi ciri khas Dee Lestari dalam menulis buku. Dee menyisipkan puisi dan bahasa ilmiah bak seorang ilmuwan. Buku-buku Dee Lestari membuat pembacanya selalu berpikir apa yang akan terjadi selanjutnya. Seperti pada Partikel, banyak sekali kejadian-kejadian yang dikemas dengan bahasa sempurna dan megundang penasaran pembaca tanpa merasa bosan sedikitpun. Buku ini memperluas wawasan pembaca, dan secara implisit menyisahkan amanat yang bagus untuk selalu peduli terhadap bumi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun