Mohon tunggu...
Lulu Damayanti
Lulu Damayanti Mohon Tunggu... Administrasi - a life learner

Treat others as the way you wanna be treated.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Banjir

26 September 2015   19:53 Diperbarui: 26 September 2015   20:08 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Air merupakan hal yang sangat dibutuhkan manusia. Hampir semua kebutuhan manusia memerlukan air. Mulai dari mandi, minum, mencuci, dll. Jumlah air yang kecil dapat menjadi kawan, namun bila jumlahnya besar bisa saja menjadi lawan, contohnya banjir. Banjir merupakan suatu kondisi ketika air merendam daratan secara sementara dalam ketinggian tertentu. Banjir sering terjadi di Indonesia terutama di kota-kota besar. Indonesia belum memiliki sistem drainase yang baik dan juga sedikitnya daerah resapan air karena sebagian besar digunakan untuk membangun gedung-gedung.

     Penyebab-penyebab banjir sangatlah banyak, diantaranya yaitu :

  • Membuang sampah sembarangan
    Banyak orang yang belum menyadari bahwa membuang sampah ke sungai atau yang lainnya akan merugikan dirinya sendiri. Bila terlalu banyak sampah yang di buang ke sungai, maka sungai akan penuh dengan sampah, sehingga air tidak dapat mengalir dengan baik dan menyebabkan banjir.
  • Penebangan hutan secara liar
    Menebang hutan secara liar merupakan hal yang dilarang. Hal itu dilarang karena untuk kebaikan kita sendiri. Jika hutan menjadi gundul banyak kerugian yang akan terjadi seperti berkurangnya jumlah oksigen, erosi yang merupakan pengikisan tanah yang menyebabkan air terus mengalir dan tidak dapat diserap oleh pohon karena hutan yang telah gundul. Bila kita menebang pohon, alangkah baiknya jika kita melakukan reboisasi pada hutan tersebut.
  • Pembangunan gedung-gedung besar dan tinggi
    Pembangunan gedung-gedung besar dan tinggi menyebabkan daerah resapan air berkurang dan menyebabkan permukaan tanah semakin rendah sehingga lebih mudah tergenangi oleh air.
  •      Banjir sendiri terdiri dari berbagai macam jenis, diantaranya yaitu:
    Banjir rob
    Banjir rob disebabkan karena pasang air laut.
  • Banjir bandang
    Banjir bandang merupakan banjir yang datang secara tiba-tiba karena itensitas curah hujan yang tinggi. Yang biasanya terjadi di sungai yang memiliki sampah yang menumpuk sehingga menghambat aliran air.
  • Banjir lahar dingin
    Banjir lahar dingin merupakan banjir yang disebabkan karena erupsi gunung berapi sehingga mengeluarkan lahar dingin.
  • Banjir hulu
    Banjir hulu disebabkan karena tingginya debit air yang mengalir di wilayah yang sempit dengan kecepatan yang tinggi.

     Banyak cara yang bisa dilakukan agar banjir tidak terjadi, diantaranya yaitu:

  • Membuang sampah pada tempatnya
    Membuang sampah pada tempatnya menimbulkan dampak yang baik bagi diri kita membuat lingkungan bersih, sehat, dan enak dipandang. Sesungguhnya hal-hal buruk yang kita lakukan pada akhirnya berdampak pada diri kita sendiri.
  • enyediakan lahan dan melakukan reboisasi
    Hal itu dapat mencegah tanah longsor dan banjir karena bertambahnya daerah resapan. Reboisasi juga baik untuk pernafasan, karena oksigen yang dihasilkan oleh tanaman-tanaman yag ditanam.
  • Membersihkan saluran air atau sungai
    Hal ini dapat membuat aliran lebih lancar sehingga kemungkinan untuk terjadinya banjir sangat kecil.

     Banyak peraturan di buat demi kebaikan lingkungan dan diri sendiri. Banyak pula yang melanggarnya. Sesungguhnya semua peraturan itu di buat untuk kebaikan kita sendiri. Bila ada sebuah bencana seperti banjir janganlah kita salahkan pemerintah atau orang lain. Introspeksi diri kita terlebih dahulu. Apakah kita sudah melakukan hal yang baik untuk alam ini? Sesungguhnya, apa yang telah kita tuai hari ini, adalah hasil dari apa yang kita tanam kemarin. Maka dari itu, tumbuhkanlah kesadaran dari diri sendiri untuk berbuat baik, karena tidak akan ada manusia yang akan berubah tanpa ada usaha dari dalam dirinya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun