Masyarakat sebagai kesatuan kehidupan swasta memiliki tanggung jawab dan peranan penting dalam mewujudkan kesejahteraan dan menghilangkan kemiskinan. Pengentasan masalah itu, dilakukan dengan cara melakukan keadilan. Keadilan terbagi menjadi dua macam yaitu keadilan distributive dan keadilan produktif. Keadilan distributive merupakan keadilan dalam melakukan distribusi sesuai dengan kebutuhannya sehingga memunculkan demokrasi sosial di mana pelaku utamanya Negara, sedangkan keadilan produktif merupakan lembaga-lembaga ekonomi dari kolektif masyarakat ataupun perusahaan yang memiliki profit sehingga menampilkan demokrasi ekonomi dengan pelaku utamanya adalah masyarakat.
Muhammadiyah sebagai bagian organisasi sosial kemasyarakatan memiliki peran dalam mengurangi kemiskinan dengan mewujudkan kesejahteraan dengan menyantuni fakir miskin dan mendidiknya sehingga menjadi mandiri dengan mendirikan Amal Usaha Muhammadiyah Sosial seperti panti asuhan dan lembaga kesejahteraan sosial yang lain. Gerakan yang dilakukan oleh Muhammadiyah merupakan cermin dari pemahaman teologi yang dimilikinya sehingga menjadi ideologi dalam organisasi tersebut. Ideologi Muhammad diambil dari penerjemahan terhadap Al-Qur'an dan as Sunnah yang termanifestasikan dalam Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, dan Kepribadian Muhammadiyah.
Tujuan dari program menemukan dan membantu keluarga duafa sebagaimana digambarkan di atas adalah membantu keluarga tersebut bertransformasi menuju, menjadi sebuah keluarga sakinah. Sebab, Islam pada hakikatnya menganjurkan terwujudnya keluarga sakinah, sementara keluarga duafa dalam sejumlah aspeknya justru bertentangan dengan konsep keluarga sakinah.Tuntunan Menuju Keluarga Sakinah merupakan salah satu program utama Aisyiyah yang telah disahkan dalam Musyawarah Nasional Tarjih ke-28 di Palembang dan ditetapkan oleh Majelis Tarjih pada Sabtu, 1 Maret 2014 bertepatan dengan 29 Rabiul Akhir 2014, dan kemudian ditetapkan oleh melalui Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor 101/KEP/1.0/B/2015.
Kami melakukan kegiatan pemberdayaan keluarga duafa adalah untuk membantu dan sedikit meringankan permasalahan ekonomi sehingga kebutuhan yang diperlukan dapat terpenuhi. Target dari pemberdayaan keluarga duafa ini membantu keluarga Ibu Umi Kulsum dengan meningkatkan penghasilan keluarga Ibu Umi Kulsum, sasaran dari Rp800.000,00 agar dapat meringankan beban beliau sebagai ibu rumah tangga sehingga beliau dan keluarga dapat melanjutkan dan menjalani kehidupan yang layak.
Kami akan menjelaskan mengenai profil keluarga duafa dengan rincian sebagai berikut: Nama Ibu Umi Kulsum (31) memiliki suami bernama Bapak Bahrul (35), 1 orang Putra bernama Raka dan 2 orang putri bernama Qayla dan Kinara. Ibu Umi kulsum tinggal di Jalan Peninggaran Barat 2 Rt. 10 Rw. 11, Kec. Dengan rumah bukan milik pribadi, rumah kecil, luas tanah 3 meter 5 meter, teras sebagai dapur, tempat pembersihan dan pembuangan air menggunakan fasilitas umum. Bapak Bahrun pekerja serabutan dan Ibu Umi Kulsumbiasanya bekerja sebagai pedagang gorengan keliling namun berhenti karena baru saja melahirkan anak ketiganya dengan pendapatan tidak menentu, Penghasilan perharinya mulai dari Rp15.000 -- Rp30.000 atau perbulannya
Permasalahan yang dimiliki keluarga dari Ibu Umi Kulsum adalah dari segi ekonomi, keluarga tersebut hanya mengandalkan pendapatan dari Bapak Bahrul yang berkerja sebagai serabutan. Beliau harus menghidupi 4 orang anggota keluarganyat termasuk istrinya. Kini Bapak Bahrul hanya dapat penghasilan paling kecil Rp10.000 per harinya atau dalam sebulannya pendapatan Bapak Bahrul
Berdasarkan penjelasan permasalahan diatas, bahwa keluarga yang kita temukan adalah keluarga yang memiliki keterbatasan ekonomi. Ibu Umi Kulsum adalah seorang ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan hanya mengandalkan penghasilan dari suami sebagai pekerja serabutan.
Pendekatan yang diberikan adalah pendekatan pada Pemberdayaan Ekonomi dan SDM, yaitu ikut membantu merintis usaha jualan gorengan, sehingga diharapkan terjadi peningkatan pendapatan dan kualitas kehidupan keluarga. Selain itu kami juga melakukan pendekatan pada pemberdayaan Karitas untuk membantu keluarga mendapatkan sandang pangan yang l
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI