Bondowoso (30/08/2021)- Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diwujudkan melalui Kuliah Kerja Nyata, diselenggarakan oleh Universitas Jember http://unej.ac.id dalam bentuk kegiatan Back to Village. Ini bukan kali pertama Universitas Jember mengusung tema KKN Back to Village, melainkan sudah kali ketiga.Â
Hal ini sebagai bentuk penyesuaian terhadap adanya peraturan terkait dengan pandemi yang masih terbilang tinggi di Indonesia. Pelaksanaan KKN BTV 3 ini tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, dimana mahasiswa melakukan pengabdian secara mandiri di wilayah tempat asal dengan bebas memilih diantara 5 topik yang disediakan oleh pihak LP2M Universitas Jember.Â
Topik yang dipilih disesuaikan dengan kondisi daerah setempat, salah satu tema yaitu Program Literasi Desa pada Masa Pandemi COVID-19.
Saya Lulu Dewanti selaku penulis, merupakan mahasiswi dari Fakultas Keperawatan yang termasuk bagian anggota dari kelompok 14 KKN BTV 3 Universitas Jember http://unej.ac.id dengan dosen pembimbing lapang yaitu dr. Yudha Nurdian, M.Kes., memilih topik utama seperti yang telah saya sebutkan di atas. Dimana program ini dipilih berdasarkan kondisi pandemi COVID-19 yang berdampak bagi kehidupan tidak terkecuali dunia kepustakaan.
 Adanya pandemi menyebabkan sekolah mengadakan kegiatan belajar mengajar secara daring, sehingga tidak ada lagi kunjungan ke sekolah. Hal ini membuat siswa tidak dapat mengakses buku di perpustakaan sekolah, sehingga menyebabkan siswa cenderung hanya menerima informasi atau sumber bacaan yang diberikan oleh guru melalui grub whatsApp.Â
Selain itu juga diperparah dengan tidak adanya fasilitas berupa taman baca pada wilayah kelurahan setempat. Minimnya informasi menyebabkan siswa juga tidak mengetahui cara untuk mengakses sumber bacaan e-book melalui alat elektronik yang dimiliki.
Dalam pelaksanaan program KKN ini, saya mencoba memperkuat literasi kalangan remaja yang ada di Kelurahan Tenggarang, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso melalui upaya memperkenalkan perpustakaan digital. Saya menjelaskan bahwa perpustakaan digital memiliki banyak kelebihan jika dibanding dengan perpustakaan konvensional terlebih pada masa pandemi COVID-19 yang mengharuskan untuk stay at home serta menjaga jarak.Â
Hal ini saya wujudkan melalui perpustakaan digital, dimana saya berharap kalangan remaja menjadi tertarik terlebih perpustakaan digital ini dapat diakses dimana saja, kapan saja serta hemat biaya sebab tidak perlu keluar rumah dan juga membayar denda seperti yang biasanya diterapkan pada perpustakaan konvensional apabila peminjaman buku melebihi jangka waktu yang telah ditentukan.Â
Selain itu, guna memperkuat literasi di kalangan remaja saya juga mengajarkan cara untuk mendownload e-book serta cara untuk membuat perpustakaan digital dengan menggunakan akun pribadi. Penggunaan perpustakaan digital diharapkan dapat menarik minat baca pada kalangan remaja, dengan kemudahan akses serta efisiensi yang ditawarkan.
Tidak hanya sampai disitu, penulis juga mengenalkan media informasi visual berupa poster. Hal ini bertujuan agar remaja mengetahui kegunaan poster dan bahkan jenis poster. Untuk memperkuat pemahaman mengenai media poster, penulis juga mengajarkan tahapan untuk membuat poster dengan menggunakan aplikasi Canva. Adanya program ini diharapkan budaya literasi dapat meningkat seiiring dengan berkembangnya digitalisasi yang semakin pesat.