Mohon tunggu...
Nurul Khusnu Khotimah
Nurul Khusnu Khotimah Mohon Tunggu... -

Keperawatan Universitas Diponegoro (2010)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pengalaman ke JBL (Tempat Lokalisasi PSK)

17 Juni 2013   17:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:53 3309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada Allah karena saya dilahirkan dari rahim seorang ibu yang pekerjaannya terbilang halal dan seorang bapak yang sangat bertangung jawab menafkahi saya dan ibu serta adik-adik saya insaallah dengan uang yang halal. Bukan maksud mendiskriminasi terhadap kelompok tertentu. Ini adalah pengalaman pertama saya yang mengejutkan yaitu berkunjung ke JBL. JBL sendiri merupakan sebuah tempat Lokalisasi para PSK (pekerja seks komersial)  yang terdapat disebuah kota di Jawa Tenggah letaknya disebuah desa jadi semua aktifitas PSK dilakukan di tempat ini. Sanggat bagus tujuan  didirikannya tempat ini yaitu untuk meminimalisir penyebaran penyakit menular seksual. Banyak program positif yang berikan oleh panitia JBL untuk para PSK  yaitu senam pagi, Pemberikan penyuluhan, Pendidikan kesehatan sampai pemeriksaan kesehatan dari pihak Puskesmas.

Pertanyaan yang mendasar pastinya kenapa saya bisa berada di tempat ini? Saya adalah mahasiswa Keperawatan yang kebutulan saat ini sedang praktek disebuah Puskesmas yang ada di Jawa Tengah. Puskesmas ini memiliki program yaitu pemeriksaan kesehatan para PSK yang dilakukan setiap 3 kali dalam 1 minggu. Hari senin tanggal 17 bulan juni 2013 saya mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi JBL. Awalnya rasa takut menghampiri saya tetapi pikiran positif berusaha saya munculkan. Akhirnya dengan mengunakan mobil Ambulan bersama pegawai puskesmas sayapun berangkat menuju tempat Lokalisasi PSK.

Masuk kesebuah perkampungan, awal masuk saya melihat ada sebuah Mushola dan rumah-rumah biasa seperti di sebuah perkampungan  tetapi makin dalam menuju perkampungan semakin kelihatan tempat-tempat seperti itu. Rata-rata rumah disini semuanya diisi dengan tempat kerokean. Akhirnya saya sampai ditempat tujuan, yang membedakan saya dengan PSK saat itu dari pakaiannya. saya memakai baju putih-putih dan berjilbab sedangkan mereka memakai baju putih hitam dan tak berkerudung dan tentunya pekerjaan juga.

Turun dari mobil di dalam aula terlihat para PSK sedang asyik mendengarkan penyuluhan dan sebagiannya mendaftar utnuk dilakukan pemeriksaan. Langsung saja hasil pemeriksaan mengunakan lab maupun pemeriksaan genetalia didapatkan ada para PSK yang mengalami peenyakit menular seksual sampai ada yang  mengalami penyakit kangker serviks. Saat dilakukan pemeriksaan ini banyak para pekerja yang menceritakan tentang dirinya. sedih memang jika ditanya kenapa mereka memilih pekerjaan ini dan jawabannya adalah Uang. Kisah sedih yang membuat hati saya pilu adalah seorang PSK yang berasal dari luar Jawa. Rela meningalkan anak-anaknya ke tempat perantauan untuk mencari uang sebagai PSK. Menurutnya tidak ada yang mengetahui jika pekerjaannya disini adalah sebagai PSK termasuk anak-anak dan keluarganya. Mereka hanya mengetahui jika ibunya ini merantau dan bekerja. Setiap bulan uang selalu dikirimi untuk buah hatinya. semuanya demi menghidupkan anaknya.

Banyak kisah-kisah hidup yang sangat menyentuh hati dari para pekerja ini dan semakin membuat saya bersyukur kepada allah karena saya dilahirkan dari seorang ibu yang memiliki perkerjaan yang insaalah halal. Dan doa saya kepada Allah semoga semakin bertambahnya tahun tingkat pekersa Seks Komersial semakin menurun. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun