Mohon tunggu...
lullu atull
lullu atull Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN

Traveling, Membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Olokan Sebagai Sumber Rezeki

20 Desember 2024   13:58 Diperbarui: 20 Desember 2024   13:58 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Olokan Sebagai Sumber Rezeki

Pendakwah yang juga Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburahman alias Gus Miftah, tengah menjadi sorotan publik usai menghina dan mengolok-olok penjual es teh manis, Sunhaji. Namun, siapa sangka ejekan itu malah menjadi sumber terbukanya pintu rezeki bagi Sunhaji..... Dan juga kita belajar bahwa cara Allah mengangkat derajat hamba-Nya kadang melalui rasa sakit "Adab lebih tinggi dari pada ilmu"

orang yang ilmunya biasa-biasa saja lebih baik, dari pada orang yang mempunyai banyak hafalan Al-Quran, dan banyak hafal hadist tetapi tidak memiliki sopan santun. Jika bercerita mengenai ilmu, yang paling tinggi ilmunya adalah iblis, iblis lebih tinggi daripada malaikat.

Allah SWT berfirman:

" " 

 merupakan ayat Surah Al Baqarah ayat 34

Baqarah. Artinya adalah, "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah

kamu kepada Adam!" Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, ."dan ia termasuk golongan yang kafir

mengapa mudah sekali mencela orang,mudah merendahkan orang,itu bukan tipikal insan beriman. Lisan insan beriman itu standarnya imannya dahulu baru lisannya.

Sudah berapa lama selama hidup mencela orang lain, berkata-kata yang kasar, seneng berselisih dengan kata-kata yang kotor, padahal Allah SWT sudah berpesan, janganlah berselisih, janganlah saling mencela, jangan membuat hoax, itulah perbuatan lisan sekarang yang banyak diwakilkan lewat tulisan, lewat tangan maka dari itu di hari kiamat tangan itu disebut bicara.

 Allah SWT berfirman:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun