Mohon tunggu...
Luliyatul Mutmainah
Luliyatul Mutmainah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Alumni S1 Perbankan Syariah, Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta; Mahasiswa Pascasarjana Kajian Timur Tengah dan Islam, Universitas Indonesia; Alumni Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FOSSEI)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rumus: 2B-Berani dan Belajar

15 Juli 2014   05:06 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:18 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jumat, 20 Juni 2014

MOTIVASI AA DEDA

BERANI DAN BELAJAR

Siapa yang menolong agama Allah, pasti Allah akan menolongnya. Arti menolong agama Allah disini adalah sebagai kiasan, karena Allah sebenarnya tidak memerlukan pertolongan dari manusia. Tujuan utama dari segala aktivitas kita adalah ridho Allah. kita perlu berhati-hati dalam bertindak-tanduk karena semua akan kembali pada diri kita masing-masing. Kita akan menuai apa yang kita tanam.

Berusahalah agar setiap hari semakin bertambah taat dan bertambah manfaat, untuk hasilnya Allah yang mengatur. Komponen antara ikhtiar dan takdir itulah kehidupan. Sebagai muslim kita harus memiliki tujuan yang jelas dan jadikan syukur sebagai tangga menuju kesana. Sebagaimana kita lihat ada tukang cendol yang dapat menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi bahkan hingga menikahkan anak-anaknya juga. Walaupun dia tukang cendol, tapi orientasinya tidak hanya untuk menjual cendol dan memperoleh penghasilan, tetapi orientasi yang lebih luasnya adalah untuk memenuhi maslahat orang banyak, orang yang kehausan dan kelaparan. Dengan usaha cendol, mereka juga mendatangkan rejeki bagi para tukang es, tukang plastik, penjual gula dan sebagainya.

Buatlah hidup ini simpel, dimanapun takdirnya, syukurilah dan lakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan adalah dengan 2B, yaitu: Pertama, Berani, artinya berani mengambil keputusan untuk mencoba dan terus berusaha. Yang kedua Belajar, artinya mau belajar untuk melakukan yang terbaik. Prinsipnya adalah apapun amanah yang dipegang, harus memiliki prestasi. Bukan tentang materi akan tetapi tentang kesungguhan kita.

Yang perlu kita lakukan adalah menanamkan motivasi untuk berprestasi, setiap pribadi memiliki potensi dan Allah akan memberikan kesempatan untuk mengembangkan potensinya. Semua pekerjaan dalam pandangan Islam merupakan ibadah, berbeda dengan agama lain. Agama Islam adalah satu-satunya agama tanpa perantara antara hamba dan Tuhannya. Ilmu yang terpenting adalah ilmu mengenal Allah dan ilmu ikhlas. Bergabung dengan DPU DT adalah tentang bagaimana menanamkan budaya untuk mengubah persepsi, bekerja dengan hati, dan berakhlak lemah lembut.

Selagi masih muda, perbanyaklah pengalaman, masuki semua wilayah baru, mengikuti berbagai kompetisi, kegiatan, organisasi dan sebagainya sebagai bahan baku untuk pembentukan leadership yang berwawasan luas. Kurangi waktu untuk bersantai dan tidak bermanfaat. Awal memulai keberanian adalah dengan yakin bahwa Allah akan menolong kita, sedangkan kunci dari belajar adalah membaca dan bertanya. Jangan malu untuk bertemu dan bertanya kepada orang lain, gunakan prinsip 5S, karena dimanapun berada santri DT terkenal dengan keramahannya.

Ada 4 hal yang akan ditolong untuk disegerakan oleh Allah, yaitu fii sabilillah (berjuang dijalan Allah), naik haji, membayar hutang dan menikah.

Ingatlah bahwa dunia hanya dipegang oleh para pemberani, perbedaan antara leader dan follower adalah leader berani mengubah dunia dan follower berani mengikuti leader saja. Ingatlah, penyebab kegagalan adalah kurang berani dan kurang belajar.

Perbanyaklah pengalaman di berbagai bidang hingga Allah akan menuntun kita untuk menemukan maqam kita, karena masing-masing akan menempati porsinya. Saat ini memang kita belum tahu dimana tempat kita seharusnya, itulah perlunya ikhtiar. Allah akan memberikan kecenderungan kepada kita dengan jalan 8 kecerdasan dan akan lebih bagus diiringi dengan istikharah. Berkaitan dengan hal tersebut, maka hendaknya setiap sholat kita selalu memberikan penekanan pada lafadz “ihdinashshirathal mustaqiim” dan bacaan saat duduk diantara dua sujud.

Rasulullah SAW adalah teladan terbaik bagi kita, beliau tidak memiliki bukti keagungan berupa bangunan mewah sebagai Fir’aun dengan piramidanya, akan tetapi keagungan beliau adalah membangun jiwa umatnya.

#Berani memulai dan mengambil keputusan untuk membangun jiwa yang tangguh dengan aqidah yang kuat dan selalu belajar untuk melakukan yang terbaik untuk agama dan bangsa.

Semoga Allah selalu meridhai setiap langkah kita menuju kebaikan :D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun