[caption caption="Taksi Gratis Blue Bird Pool Halim (Foto: Leebarty Taskarina)"][/caption]Setelah kemarin (selasa, 22/3) penumpang Jakarta jadi korban demo angkutan umum resmi yang disusul aksi anarkis oleh angkutan umum baik resmi maupun ilegal
Aksi anarkis kedua belah pihak ini menyebabkan korban baik di pihak penumpang maupun kru angkutan umum resmi yang tidak ikut demo. Di antaranya sopir Metromini S640 yang dilempari pengojek daring meski tidak sedang berdemo (Kompas 23/3 hal 27). Juga banyak kru angkutan umum non-taksi yang dipaksa menurunkan penumpang termasuk Transjakarta dan APTB. Di pihak penumpang, lebih banyak yang menjadi korban. Mention yg masuk ke akun @NaikUmum banyak menanyakan apakah angkutan umum reguler operasi normal?
Dan memang kemarin angkutan umum di Jakarta sedikit chaos, karena baik angkutan umum resmi non taksi, taksi resmi, maupun angkutan online sama-sama tidak normal. Mungkin yang tidak terpengaruh hanya KRL.
Namun hari ini bertolak belakang, mulai pagi hari saya sudah mendapat beberapa gambar dari teman yang menikmati taksi gratis dari salah 1 operator taksi yaitu Blue Bird. Kebijakan ini diambil dikarenakan pengemudi Blue Bird dianggap merupakan motor dari demonstrasi angkutan umum yang berujung rusuh kemarin.Â
Foto pertama dari teman sekelas penulis di Pascasarjana Kriminologi UI, yakni Leebarty. Lee bercerita dirinya ke kantor di Sentul dari rumahnya di Bekasi. Di Bekasi Lee tidak mendapat taksi Blue Bird, atas saran penulis Lee mencari taksi tersebut di UKI. Dan di UKI didapatlah Blue Bird pool Halim yang menggratiskan layanan. Kata Lee, si sopir bercerita bahwa pool Halim mengerahkan banyak armada untuk hari ini.
Foto kedua penulis dapat dari rekan di Komunitas Suara Transjakarta, Anggi Swastika. Anggi awalnya naik Metromini di Joglo. Setelah saya share foto Leebarty, Anggi akhirnya coba pindah ke Blue Bird yang ada di belakang Metromini-nya. Dan ternyata benar gratis, saya sampaikan candaan: kapan lagi ngerasain jadi orang kaya pulang pergi naik taksi.
[caption caption="Taksi Gratis Blue Bird (foto: Anggi Swastika, Suara Transjakarta)"]
Penulis mengapresiasi langkah Blue Bird dalam "meminta maaf" atas perilaku beberapa sopirnya kemarin. Dengan catatan Blue Bird harus bisa memastikan kejadian yang sama tidak terulang di kemudian hari.
Penulis juga berharap supaya langkah "restitusi" dari Blue Bird diikuti operator lain yang pengemudinya ikut demo. Penulis lihat selain Blue Bird, banyak armada Ekspres Group, Putra (yg armadanya banyak tergabung dengan Grab Taxi), dan Taxiku.
Penulis berharap supaya tidak ada lagi kebijakan atau aksi yang merugikan penumpang.
Salam
Â
Andreas Lucky Lukwira
Moderator @NaikUmum