Mohon tunggu...
Andreas Lucky Lukwira
Andreas Lucky Lukwira Mohon Tunggu... wiraswasta -

mantan ketua angkatan, mantan kasir, mantan calo tiket sepakbola, mantan reporter tabloid kecantikan, mantan kernet Mayasari, mantan kordinator operasi bis malam....sekarang calo bis pariwisata plus EO tour kecil2an pengasuh akun @NaikUmum

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Daripada Bayar Marinir, Lebih Baik KAI Manfaatkan Pengamanan Berbasis Masyarakat

26 Agustus 2014   14:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:32 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PT KAI dalam beberapa tahun ini secara masif membersihkan lingkungan stasiun dari pedagang dan tukang ojek. Jika mereka beroperasi di dalam stasiun atau KA, tentu melanggar UU 23/2007 tentang Perkeretaapian.

Namun di Jabodetabek, ada upaya menjauhkan stasiun dari pedagang dan pengojek. Terlihat dari pemagaran trotoar di beberapa stasiun seperti Cikini dan Sawah Besar. Dengan pemagaran tersebut maka pedagang dan pengojek mesti tergusur sekitar 200 meter ke arah utara dan selatan stasiun, alias menjauh dari area stasiun.

Ini menurut saya menjelaskan ketidakjelian menejemen KAI/KCJ akan potensi pedagang dan pengojek sebagai mitra mereka dalam menjaga keamanan. KAI/KCJ sebenarnya bisa memanfaatkan pedagang dan pengojek menjadi unsur  community base crime prevention di area stasiun. Community-based crime revention, merupakan pencegahan kejahatan dengan melibatkan masyarakat secara aktif bekerja sama dengan institusi resmi dalam menangani masalah-masalah yang berkontribusi bagi terjadinya kejahatan, kenakalan, dan gangguan kepada masyarakat (OJP-USDOJ).  Anggota masyarakat (dalam konteks stasiun; pedagang dan pengojek) didorong untuk memainkan peran kunci dalam mencari solusi kejahatan. Hal ini dapat dicapai dengan memperbaiki kapasitas dari anggota masyarakat, melakukan pencegahan secara kolektif, dan memberlakukan kontrol sosial informal.

Apakah para pedagang dan tukang ojek bisa menjadi mitra KAI/KCJ dalam pengamanan? Saya yakin BISA!! Berkaca pada pengalaman yang terjadi di perempatan Coca Cola (Cempaka Putih) dimana sekitar 14 tahun lalu terkenal akan kerawanannya terkait adanya komplotan Kampak Merah. Kondisi tersebut menyebabkan mobil-mobil menghindari membuka kaca di perempatan tersebut, bahkan menghindari lampu merah di perempatan tersebut. Hal ini menyebabkan penurunan pendapatan yang drastis di kalangan pedagang asongan di wilayah tersebut. Akhirnya di kalangan pedagang tersebut timbul kesadaran untuk menjaga keamanan di perempatan tersebut. Termasuk dengan mengusir komplotan Kampak Merah. Akhirnya perempatan Cempaka Putih saat ini tidak lagi menjadi momok bagi pengendara mobil.

Bagaimana dengan pengojek? Polri dalam program Pemolisian Masyarakat (Community Policing) menggandeng pengojek sebagai mitra strategis mereka. Jumlah dan pesebaran pengojek menjadi salah satu dasar Polri merangkul pengojek dalam menjaga keamanan.

Bagaimana dengan di stasiun? KAI/KCJ sebenarnya memiliki calon mitra yang sangat potensial sebagai mitra mereka. Pembinaan dari  keamanan internal KAI/KCJ bisa menjadikan pedagang dan pengojek sebagai mitra mereka dalam menjaga keamanan di area stasiun. Mereka boleh berdagang/mangkal di area stasiun asalkan turut menjaga keamanan. Stasiun aman, masyarakat tidak takut ke stasiun, maka calon pembeli/penumpang akan banyak.

Biarkan Marinir-Marinir kita yang gagah-gagah itu mengemban tugas mulia mempertahankan kedaulatan terutama di perbatasan-perbatasan, urusan keamanan? Biar Polisi dan petugas Satpam (yang dibantu masyarakat) yang mengurus.

Salam
Andreas Lucky Lukwira ( @A_Lucky_L )
pengasuh akun @NaikUmum

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun