Mohon tunggu...
Luknia Sari Putri
Luknia Sari Putri Mohon Tunggu... -

Mahasiswa ILMU KOMUNIKASI UIN SUNANKALIJAGA YOGYAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Northen Light Aurora

6 Januari 2014   09:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:06 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bergeraklah ke utara

Ada kilatan cahaya yang mewarnai langit

Bergerak bebas lepas bagai ekor naga api

Tak sekedar indah, dia adalah dewi keindahan

Tak sekedar cahaya, dia cahaya diatas cahaya

Tak sekedar mawarnai langit, dia telah mawarnai hatiku

Dialah auroraku

-Abay,dalam Auroraku-

Tidak akan pernah bisa diungkapkan dengan kata-kata jika sedang membahas tentang keindahan langit. Karena keindahan langit dan semesta memang tidak ada habisnya. Salah satu dari keindahan semesta yaitu pancaran indah yang menakjubkan dari cahaya aurora.

Cahaya aurora adalah salah satu lukisan indah dari Tuhan kita. Aurora sendiri, adalah fenomena pancaran cahaya yang berpendar seolah menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat dari adanya interaksi antara medan magnetic yang dimiliki planet tersebut dengan partikel yang bermuatan yang dipancarkan oleh matahari. Energi itu yang menghasilkan belahan bumi tersinar pancaran warna-warni indah yang menyala-nyala di langit. Aurora memiliki kombinasi warna kuning, pink, merah, biru, hijau, dan ungu warna kesukaanku.

Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub utara dan kutub selatan. Kalo aurora yang ada di kutub selatan namanya aurora australis, kalo yang di kutub utara namanya aurora borealis. Tapi sayang, aurora jarang atau bahkan nggak akan muncul di daerah khatulistiwa, sehingga jarang-jarang deh kita bisa melihat pertunjukan angkasa yang menakjubkan ini.

Sampai sekarang belum ada yang bisa membuktikan dari mana energi yang didapatkan alam untuk bisa membuat cahaya semegah ini. Tapi para ilmuwan yakin, fenomena sang kutub, yang disebut aurora borealis itu, akan memancar saat partikel-partikel bermuatan listrik dari matahari mengalir deras di berkas medan magnet bumi yang berpilin. Energi itu lalu secara tiba tiba dilepaskan dalam bentuk cahaya gemerlap pada latitude bagian atas hemisfer utara.

Di masa lalu, aurora dipercaya dapat meramalkan cuaca, meskipun kebenarannya kadang-kadang berlawanan. Di Labrador, aurora merupakan pertanda cuaca yang baik, sedangkan di Greenland dianggap sebagai tanda datangnya angin selatan dan badai. Di Norwegia Utara, aurora sering dihubung-hubungkan dengan cuaca dingin.

Pernah sewaktu waktu beberapa ilmuwan meluncurkan 5 satelit Themis milik NASA yang memang dirancang buwad mengintai cahaya utara. 5 satelit itu mengintai semburat cahaya utara tersebut di atas Alaska dan Kanada. End hasilnya menakjubkan banget… Soalnya arus geomagnetic yang menghasilkancahaya aurora melaju hingga jarak 640 kilometer per menit end energi yang dihasilkan itu sama seperti gempa berkekuatan 5,5 momen magnitude. Nggak cuma itu, cahaya aurora juga istimewa banget. Cahaya utara ini nggak cuma punya bentuk yang itu itu aja, tapi kadang kadang cahaya itu juga membentuk wajah setan, serem banget kan?

Keindahan aurora juga dapat dipengaruhi oleh cuaca dan polusi cahaya. Waktu terbaik untuk melihat keidahan aurora adalah sekitar bulan Maret dan September saat langit terlihat gelap dan cuaca yang cerah. Dan biasanya orang-orang menikmati aurora pada malam hari karena cahaya terang akan mencapai puncaknya dan terlihat sangat jelas.

Tapi sayang, keindahan cahaya aurora itu jarang sekali dan sulit terjadi di Indonesia dikarenakan Indonesia dengan iklim tropisnya. Padahal ingin sekali melihat aurora langsung bukan hanya lewat gambar-gambar dan video di internet saja. Jika ingin menikmati pancaran cahaya aurora, tidak ada salahnya kalian berkunjung ke Alasaka, Finlandia, Norwegia, Islandia, Kanada :D

Ternyata cahaya Aurora itu canggih dan kereenn bangett…. Cobaaa aja sekali-sekali di Indonesia muncul cahaya aurora ya… Hihihihi :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun