Mohon tunggu...
Lukmawan Syamsul
Lukmawan Syamsul Mohon Tunggu... -

Pencinta keadilan,

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Yang Belum Saya Ketahui tentang Kompasiana

6 Maret 2014   20:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:10 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Negara Indonesia adalah sebuah Negara besar yang terdiri dari ribuan pulau dan ratusan suku bangsa. Sesuai data Bank Dunia, Indonesia memiliki luas daratan 1.904.569 km2 dengan jumlah populasi 246.864.191 jiwa.

Namun sayang,  Negara yang besar kadang-kadang tidak dibarengi dengan jiwa besar pula, kenapa demikian? Karena meradakan hal itu.

Sebagai ilustrasi, ada satu hal yang ingin penulis sampaikan: dengan adanya media Kompasiana sebagai sebuah Media Warga (Citizen Media) penulis sangat apresiasi dan bangga punya media sebesar Kompasiana untuk menampung aspirasi masyarakat dalam hal berita-memberitakan peristiwa yang terjadi dilingkungan kita. Dengan catatan semua yang ditulis menjafi tanggung jawab pribadi.  Ini sudah sangat baik, artinya penulis dituntut bertanggung jawab atas tulisannya sendiri apapun bentuk dan resikonya.

Tapi sayang, pada tanggal 5/2/2014 disaat penulis melakukan posting artikel yang berjudul: Ratu Mariyuana Corby Mempermalukan Presiden SBY. Postingan tersebut di delete oleh admin Kompasiana dengan alasan: tulisan copy paste. Penulis jadi bingung, apakah yang dimaksud copy paste adalah tulisan dari media online Merdeka.com yang penulis kutip itu?. Jika iya kenapa hanya tulisan yang menyangkut Presiden saja yang didelete? Termasuk: Surat dari Penjara untuk Presiden. Namun pada tulisan lain yang juga ada penulis kutip dari media masa lainnya tidak didelete. Namun demikian semua itu adalah wewenang Kompasiana. Mungkin hanya kesalahan penulis yang tidak mengerti etika.

Sebelumnya penulis sangat tertarik ikut berperan serta dalam hal tulis-menulis ketika membaca komitmen Kompasiana yang memuat idealisme yang penulis baca Tentang Kami:

Pada alinea ke empat: Di Kompasiana, setiap orang didorang menjadi seorang pewarta warga yang atas nama diri sendiri, melaporkan peristiwa yang dialami atau terjadi disekitarnya.

Aliniea ke lima: Kompasianer juga diberi kebebasan menyampaikan gagasan, pendapat, ulasan maupun tanggapan sepanjang tidak melanggar ketentuan yang berlaku.

Nah ketentuan yang berlaku inilah yang perlu disampaikan kepada penulis, apa saja ketentuan itu, atau memang penulis yang memang gak ngerti. Oleh karenanya pada kesempatan ini penulis sarankan kepada Admin Kompasiana untuk menjelaskan ketentuan-ketentuan tersebut secara gamblang, tidak disamarkan. Jadi ada parameter yang jelas, mengingat tulisan adalah tanggung jawab penulis sendiri.

Penulis masih sangat berharap dengan media sosial seperti ini dan sebesar Kompasiana, ketidakadilan di Negara ini bisa diberitakan biar menjadi momok bagi oknum pelakunya supaya kapok untuk berbuat tidak adil dalam menyelenggarakan tugas Negara, termasuk perbuatan oknum yang selalu penulis beritakan. Seperti Pemalsuan Audit BPK RI yang dilakukan oleh oknum mantan Kasi Pidsus Kejari Bengkalis a/n Nana Lukmana dan kawan-kawannya itu. Sebab hal-hal seperti itu sangat banyak terjadi di Negara ini.

Sebelum dan sesudah penulis mohon maaf atas kesalah pahaman ini. Mohon tunjuk ajarnya.

Wassalam,
Salam sukses selalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun