Diujung senja lirihan-lirihan kalam ilahi tlah terbentuk sudah.
Kau tau nona, apa yang sedang dilalukan para penyair ketika jatuh cinta.
Diriku terbelenggu oleh cinta kepada tuhanku, untuk memohon
Derasnya asmara jatuh kepadaku.
Sepertinya dirimu tlah lupa hingga menaburkan melati cinta dalam
Puing-puing asmara sepanjang hidupku.
Kau tau nona, disini para penyair berjuang untuk pengabdian yang tak tau cintanya terbuang.
Tuanglah setenggu anggur asmara agar aku bisa menikmati anugerah cinta yang tuhan berikan kepadamu.
Suguhkan aku cinta dirimu sebagai pengabdian setiaku nona.
Kau tau nona, aku tak ingin suatu pengabdianku berujung pupus
sudah, aku ingin pengabdianku terbalas seperti halnya diriku mencintaimu
dalam asmara tuhan.
Diujung senja ini nuansaku tentang apa arti cinta dan pengabdian
Kepadamu seperti cintaku pada tuhan yang terpikat dalam kalam ilahi.
Denmanz-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H