Mohon tunggu...
Lukmanul Haqim Sulaeman
Lukmanul Haqim Sulaeman Mohon Tunggu... Akuntan - Accounting Student

Hi there! I’m Lukmanul Haqim Sulaeman, a soon-to-be accounting graduate with a strong interest in auditing. In my free time, I enjoy pursuing my hobbies of photography and writing. To learn more about me, visit my personal website: https://www.lukmanulhs.my.id

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Apa Itu Audit, Fungsi, Tahapan, Dan Jenisnya

7 Januari 2025   18:24 Diperbarui: 7 Januari 2025   18:24 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: rawpixel.com on Freepik 

3. Mengidentifikasi Risiko dan Kelemahan 

Proses audit dapat membantu mengidentifikasi risiko, kelemahan, atau ketidaksesuaian dalam sistem atau proses yang ada. Hal ini memungkinkan organisasi untuk mengambil tindakan korektif sebelum masalah menjadi lebih serius. Audit internal khususnya berperan penting dalam mengidentifikasi celah pengendalian internal. Dari pengalaman saya, audit sering kali menjadi "pengingat" bagi manajemen tentang hal-hal yang mungkin terlewatkan dalam operasional sehari-hari. Ini seperti medical check-up dalam sebuah bisnis mencegah masalah sebelum menjadi kritis. Misalnya, audit bisa menemukan bahwa ada proses yang tidak efisien atau risiko keuangan yang belum teridentifikasi.

4. Memenuhi Kewajiban Hukum dan Regulasi 

Banyak perusahaan yang diwajibkan oleh hukum untuk melakukan audit, terutama yang terdaftar di bursa saham. Audit memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan yang berlaku. Sebagai contoh, di Indonesia, perusahaan publik diwajibkan untuk melakukan audit eksternal oleh akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Tahapan Dalam Audit Secara Umum

Agoes & Trisnawati (2019) menguraikan beberapa tahapan dalam kegiatan audit yang bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan kinerja auditor. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

1. Perencanaan dan Pendekatan Audit (Plan and Design an Audit Approach)

  • Memahami Latar Belakang Perusahaan (Klien): Auditor perlu mempelajari latar belakang perusahaan yang akan diaudit, termasuk proses operasional, tujuan pembuatan laporan keuangan, dan pihak-pihak yang menggunakan laporan tersebut. Selain itu, auditor juga harus memahami Struktur Pengendalian Internal klien. Tahap ini dikenal sebagai initial procedure, yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi selengkap mungkin tentang klien agar kredibilitas auditor tetap terjaga.
  • Mengukur Volume Bukti Dokumen: Auditor perlu menilai volume bukti dokumen untuk menentukan biaya, waktu, dan ruang lingkup pemeriksaan. Perencanaan yang matang, termasuk estimasi biaya berdasarkan aktivitas audit (seperti kunjungan ke pabrik), sangat penting untuk efisiensi audit.
  • Mengajukan Proposal Audit: Untuk klien lama, auditor akan meninjau kembali apakah ada perubahan signifikan dalam metode pencatatan, hubungan dengan supplier, atau aspek lainnya. Sementara itu, untuk klien baru, auditor perlu mempelajari kerangka hukum dan kode etik yang berlaku di perusahaan tersebut.
  • Menentukan Materialitas dan Risiko Audit: Langkah ini bertujuan untuk memberikan gambaran awal bagi auditor sebelum menjalani serangkaian aktivitas audit, mulai dari pengumpulan data hingga penyampaian opini audit.

2. Pengujian atas Pengendalian dan Transaksi

  • Test of Control: Auditor melaksanakan prosedur untuk memverifikasi efektivitas pengendalian internal perusahaan. Pengendalian internal berperan penting dalam memastikan bahwa proses operasional berjalan sesuai dengan prosedur dan SOP yang telah ditetapkan.
  • Ada empat metode yang dapat digunakan dalam test of control:
    • Inquiry: Meminta penjelasan dari manajemen klien melalui wawancara.
    • Inspection: Menguji dokumen pendukung dan bukti fisik.
    • Observation: Mengamati langsung saat klien melakukan kontrol.
    • Re-performance: Auditor secara independen melakukan ulang proses untuk memastikan hasil sesuai dengan klien.
  • Hasil risk assessment dan test of control akan mempengaruhi prosedur substantive test. Jika kontrol dinilai efektif dan tingkat materialitas rendah, prosedur substantive test yang dilakukan akan lebih sedikit.
  • Substantive Test: Prosedur ini bertujuan untuk menguji kekeliruan dalam pencatatan. Beberapa jenis pengujian yang dapat dilakukan meliputi:
    • Test of Details of Balance
    • Test of Details of Transaction
    • Test of Details of Accounting Estimate
    • Test of Details of Disclosure 

Catatan: Pengujian ini disesuaikan dengan kebutuhan auditor dan klien.

3. Analytical Procedures and Test of Details of Balances

  • Analytical Procedures: Auditor dapat membandingkan data antar periode, seperti menghitung rasio keuangan (sales, account receivables, dll.). Prosedur ini dapat digunakan di berbagai tahap audit dengan tujuan yang berbeda, tergantung pada jenis klien.
  • Preliminary Analytical Procedures: Digunakan untuk memahami perusahaan dan mengidentifikasi risiko salah saji material.
  • Substantive Analytical Procedures: Digunakan untuk mendeteksi salah saji material.
  • Final Analytical Procedures: Digunakan untuk memastikan kesimpulan akhir sesuai dengan pemahaman auditor atas bisnis klien.

4. Penyelesaian Audit (Tahap Akhir)

  • Menelaah Kewajiban Bersyarat dan Peristiwa Setelah Tanggal Laporan: Auditor memastikan bahwa semua pencatatan sesuai dengan peristiwa yang terjadi di lapangan dan metode yang digunakan (cut-off).
  • Mengisi Daftar Periksa Audit (Audit Check List): Langkah ini dilakukan untuk memastikan semua prosedur audit telah dilaksanakan.
  • Menyiapkan Surat Manajemen dan Laporan Audit: Auditor menyiapkan surat manajemen dan menerbitkan laporan audit resmi.
  • Mengkomunikasikan Hasil Audit: Hasil audit dikomunikasikan kepada komite audit dan manajemen melalui laporan audit independen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun