Mohon tunggu...
Lukman Bin Saleh
Lukman Bin Saleh Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Guru Madrasah Aliyah NW Sambelia- Lombok Timur FB:www.facebook.com/lukmanhadi.binsaleh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menteri Tedjo dan Cerita Zainuddin MZ

26 Januari 2015   20:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:20 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1422255417504783607

H

[caption id="attachment_348080" align="alignnone" width="700" caption="Salah satu gambar yang beredar di Medsos"][/caption]

Heboh atas pernyataan kontroversial Menkopolhukam, Tedjo Edhy Purdijanto beberapa hari belakangan mengingatkan saya pada cerita Alm. Zainuddin MZ pada salah satu ceramahnya.

Dikisahkan ada tiga orang yang sedang sholat berjamaah. Tiba-tiba seekor tikus lewat. Salah satu dari mereka nyeletuk. Ups... ada tikus lewat. Yang di sebelahnya menegur, eh tidak boleh ngomong jika sedang sholat. Satunya lagi bilang, untung saya tidak ngomong.

Demikianlah akhirnya ketiga-tiganya berbicara saat sholat. Kisah yang sederhana, konyol, dan menggelitik. Tapi sesungguhnya penuh pembelajaran jika kita mau merenungkan.

Termasuk bagi menteri Tedjo yang dengan percaya diri memberikan nasehat kepada KPK: “Jangan membakar-bakar massa, mengajak rakyat... Itu pernyataan sikap yang kekanak-kanakan... Dia akan didukung, konstitusi mendukung, bukan dukungan rakyat yang nggak jelas itu...”

Dampaknya luar biasa. ‘Nasehat’ Menteri Tedjo inilah yang membakar emosi rakyat. Mengatakan pimpinan KPK kekanak-kanakan, rakyat pendukung KPK adalah rakyat tidak jelas. Nama Tedjo tiba-tiba tenar, mendapat kritik pedas dari berbagai kalangan. Dari kalangan profesional sampai masyarakat luas. Dari dunia nyata sampai dunia maya. Memuncaki terending topic di jejaring sosial Twitter.

Duuh pak menteri. Massa tambah terbakar tuh. Giaman nih? Yang melarang dan dilarang sama-sama heboh deh jadinya. Hehe...***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun