Mohon tunggu...
LUKMANUL HAKIM
LUKMANUL HAKIM Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Membaca tidak hanya terhadap buku, tapi bacalah terhadap alam yang terbentang luas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Awal Permusuhan Iblis dengan Manusia

29 Mei 2024   03:35 Diperbarui: 29 Mei 2024   04:21 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pembaca yang budiman.

Kemaksiatan pertama yang dilakukan manusia sebagaimana diceritakan oleh Al-Qur'anul Karim, yang mengakibatkan munculnya permusuhan antara manusia dengan setan (iblis).

Dalam beberapa ayat Al-Qur'an, Allah SWT menjelaskan, ketika Dia memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Nabi Adam a.s., semuanya mengikuti perintah-Nya, kecuali iblis. iblis tidak mau bersujud dan tidak mau sejajar dengan malaikat dalam masalah kerelaan untuk bersujud kepada Nabi Adam a.s..

Bahkan iblis membangkang terhadap perintah Allah SWT dan tidak mau mengiuti perbuatan para malaikat. Faktor yang menyebabkan iblis tidak mau bersujud  kepada Nabi Adam a.s. karena Nabi Adam a.s. diciptakan dari tanah. Makhluk yang diciptakan dari tanah adalah makhluk yang terhina dan buruk. Sedangkan iblis diciptakan dari api, dan menurut pandangan iblis api lebih mulia dari tanah.

Iblis mengemukakan pembangkangannya terhadap perintah Allah SWT , sebagaimana yang tertuang di dalam Al-Qur'anul Karim,

"Iblis berkata, 'Aku lebih baik daripadanya karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." (Shaad:76)

Alasan yang diberikan oleh iblis ini membuat Allah SWt murka kepadanya. Bukan hanya sekedar sikap pembangkangan saja yang ditunjukkan iblis kepada Allah SWT, akan tetapi iblis juga menunjukkan sikap takabburnya kepada-Nya.

Sebelum Nabi Adam a.s. diciptakan, iblis tidak pernah memperlihatkan sikap takabbur dan maksiatnya kepada Allah SWT, karena selama ini kehidupannya berjalan normal dan sempurna. Iblis tidak pernah menjumpai sesuatu yang dapat membangkitkan potensi sikap takabbur dan kemaksiatannya. Akan tetapi sejak munculnya makhluk baru dalam lingkungan kehidupannya dan semua makhluk diperintahkan untuk bersujud dan menghormati makhluk baru  tersebut, hal ini menjadi pembangkit sikap takabbur dan pembangkangnya terhadap perintah Allah SWT. Akibat dari sikap pembangkangnya, maka iblis digolongkan kedalam golongan makhluk yang kafir.

Ibnu Katsir menafsirkan alasan sikap pembangkangan iblis terhadap perintah Allah SWT adalah iblis membanding-bandingkan antara dirinya dengan Nabi Adam a.s., dia memandang dirinya lebih mulia dari Nabi Adam. a.s. , oleh sebab itu dia tidak mau mematuhi perintah Allah SWT untuk bersujud kepada Nabi Adam a.s..

Pembaca yang budiman.

Sebenarnya pandangan iblis ini sangatlah keliru, sebab pada hakikatnya tanah lebih berguna dari pada api. Tanah mengandung unsur ketenangan, kasih sayang, kestabilan, dan pertumbuhan. Sedangkan api mengandung unsur terburu-buru, tidak stabil, cepat, dan menghanguskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun