Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... wiraswasta -

Aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan,menggoda marabahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku hidup yang ujungnya tak dapat di sangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup dan terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai dan berpencar ke arah yg mengejutkan. Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana,menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin,dan menciut di cengkeram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup ! Ingin merasakan sari pati hidup. http://www.bisnisspeed.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejak Kapan Bangsa Ini Jadi "Bringas"

4 Mei 2012   14:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:42 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Era Reformasi bergulir ditandai dengan kerusuhan 1997 atas ketidak puasan terhadap Kepemimipinan di President Suharto dan yg menjadi "tumbal" amarah adalah Etnk tionghoa, sejak itu darah pemuda-pemudi bangsa ini " mualai lepas bebas" dari belenggu Otoriterisme kepemimpinan. Benarkah ada perbaikan sejak "Orde baru angkat kaki" mari kita nilai bersama plus-minusnya, Namun sejak era reformasi bergulir bangsa ini seakan-akan kehilangan Induk, idelisme liberal mulai merasuki dibumbui dengan Liberalisme dari negara lain yang mana KOMNASHAM mulai berhaluan Neo kebebasan. Sejak UU Pornografi tahun 2008  "ayat b. bahwa pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi semakin berkembang luas di tengah masyarakat yang mengancam kehidupan dan tatanan sosial masyarakat Indonesia. itupun mulai mendapat perlawanan dari Orang2 yang mengusung kebebasan berSENI,berEkspresi,berPose....adalah bentuk pelecehan yg berkedok "HAM" pada struktur budaya bangsa ini ..... Sejak saat itu aku menarik kesimpulan bahwa bangsa ini tak punya lagi "Respected leader" semua serba tiba2, tiba-tiba pintar, tiba-tiba jadi pemimpin, tiba-tiba Ribut,bentrok,saling Hantam,.Mudah terprovokasikah bangsa ini.............mengapa bangsa ini jauh terjerumus dari segi Moralitas dan kapabilitas, sifat Pragmatis sudah berjamaah....semua warga negara ini takut miskin yang keterlaluan, hingga "korupsi "Pun menjadi pandangan yang indah di tiap2 instansi di Negara ini Ditambah lagi Era Otonomi Daerah semakin memperparah "Aroma Darah" dan Gempuran Uang Haram bagai Hujan yang deras turun tanpa ampun, Lembaga survei indonesia menuliskan Bahwa dimana ada "PILKADA" pasti mudah tersulut "Konflik barbarian" kehidupan sosial berbalik 180 derajat ketika semua merasa berhak mewakili daerahnya, pertanyaannya , semudah itukah menjadi pemimpin yang hanya bermodalkan kenekatan dan segepok uang.....kalau jawabannya adalah 'ya' maka dapat dipastikan Negri ini akan menjadi Dongeng, .....

Tentang Indonesia yang ramah Tentang indonesia yang berbudaya Tentang Indonesia yang berhaluan agama Tentang Indonesia yang makmur Tentang indonesia yang Subur Tentang indonesia yang Baur Indonesia kelak hanya dongeng ditelinga anak-anak Indonesia Tinggal Lumpur ................Negaranya kaum Imigran ................Negaranya TKI ................yang menjadi bulan-bulanan bangsa lain ............... Bangsa yang bringas Semua itu karna mereka lepas bebas tanpa batas.... Lukmanul Hakim Sosiolog Univ.Sawerigading Makassar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun