==================================================
Maulid Nabi Muhammad hanya selisih 1 hari dengan perayaan Cap Go Meh....adrenalin penduduk kota makassar menggeliat mencari berita2 tentang perayaan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Imlek bagi komunitas kaum migran Tionghoa
diberbagai media dimakassar begitu semangatnya menaruhnya pada halaman depan,para penduduk dimakassar tumpah ruah, demi menyaksikan tarian barongsai,Naga air, dan gemuruh tabuhan gendang....sangat ampuh menghipnotis ratusan bahkan ribuan penduduk kota makassar.....hingga syiar Maulid Nabi pun tenggelam begitu saja
Jalan sulawesi Makassar menjadi bukti moralitas keagamaan kaum minoritas begitu besar seampuh mereka menguasai jalur perdagangan kota makassar,....apakah saya mengarah ke SARA...atau terindikasi kecemburuan sosial....saya rasa tidak....sy hanya ingin membuka mata anda semua di tabloid CERDAS ini bahwa bahwa inilah realita kaum muslimin di makassar...
sayapun penasaran dan mengajak anak saya menyaksikan perayaan Cap go meh di sepanjang jalan sulawesi....1 kata "Luar biasa"....saya terbayang seandainya ini adalah perayaan Maulid nabi kita, seperti.....di Cikoang Takalar...betapa bahagianya diri ini....menyaksikan Sanjungan kepada Nabi besar Muhammad SAW.
apakah yang saya lihat pada pesta perayaan CAP GO MEH..anda mau tahu...!!!!
disepanjang jalan sulawesi...banyak wanita-wanita berjilbab, lelaki paruh baya berkopiah,anak-anak sambil nenteng telur habis maulid-tan dimesjid yg berdekatan dengan Wihara tempat perayaan cap go meh.....Astagfirullah...inikah yang anda tanamkan dan wariskan pada generasi muda bangsa ini...sy yakin 20 tahun kedepan perayaan maulid Nabi hanya sebatas "simbolitas religius" di mesjid2 kampung,mushollah,...perlahan dan pasti perayaan syiar islam mulai terpinggirkan dan bahlan lenyap diperkotaan.
Semuanya tampak Paradoks dgn penalaran yg tidak rasional,...apakah ada cara membangkitkan Nasionalis keagamaan pada Bangsa ini yg sama sekali mengalami pengaburan nilai kegamaan yang sdh jauh tergadai oleh rayauan Ekonomi yang sedikit "menjepit"...hingga yang yg tampak dipermukaan adalah penguasa Ekonomi liberal.
saya sebagai Mahasiswa Sosiologi disalah satu Universitas swasta dimakassar merasa sedikit terusik....bermodalkan Tulisan dan buku diberbagai WEb/blog yang aku padukan pada tulisan ini yaitu :
1.Tabiat bangsa Tionghoa
2.Ajaran Pluralisme Bangsa Cina bertentangan dengan Al-quran
3.Paham Liberalisme perdagangan Tionghoa
4.Mengapa mereka (TiongHoa) ada di "Indonesia"
5.Kebebasan Mereka adalah suatu Kebodohan pemerintahan Abdurrahman Wahid (gusdur)