Mohon tunggu...
Lukman Hanif
Lukman Hanif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Tidar

Saya adalah seorang mahasiswa sekaligus penulis lepas yang suka menjelajahi dunia melalui kata-kata, yaitu dengan menyajikan tulisan-tulisan yang inspiratif, informatif, dan menghibur, selain itu juga saya menyukai bepergian dan mencoba melakukan hal baru yang sebelumnya belum pernah saya lakukan untuk itu penting bagi saya untuk mengabadikan setiap kegiatan yang saya lakukan salah satunya yaitu dengan menulis, untuk itu mari kita bersama berpetualang dalam setiap kata.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Revolusi Pengelolaan Sampah: Kelembagaan Rumah Sampah Digital sebagai Pionir Pengelola Lingkungan

16 Agustus 2024   13:00 Diperbarui: 21 Agustus 2024   01:11 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamis 25 Juli 2024., Desa Daleman Kidul, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang membentuk tim penggerak sampah ditingkat desa sebagai wujud inovasi dalam membentuk kesadaran masyarakat akan pentingnya permasalahan dalam pengelolaan sampah yang kompleks. Program pembentukan ini didampingi oleh tim PPK Ormawa HMJM FE Universitas Tidar.


Hadirnya kelembagaan tingkat desa tersebut mampu mengintegrasikan berbagai aspek dalam pengelolaan sampah dari pengumpulan, pemilahan, sampai pengolahan sampah secara terpadu. Dengan bantuan aplikasi pencatatan secara digital, masyarakat dapat melaporkan keberadaan sampah, mulai dari pengambilan sampah, pengangkutan sampah, hingga pemantauan dalam proses pengelolaan sampah secara transparan.


Pembentukan kelembagaan Rumah Sampah Digital ditingkat desa Daleman Kidul dibentuk dengan nama Nawasena Kemala yang berasal dari 2 kata yang terdiri dari Nawasena  berarti masa depan yang cerah dan kemala yang merupakan kesempurnaan yang memberikan keuntungan. Jumlah pengurus dikelembagaan tingkat desa berjumlah 13 pengurus yang terdiri dari pengurus inti yaitu ketua, manajer umum, manajer produksi, manajer keuangan, dan manajer operasional. Selain itu pengurus yang membantu dibawahnya antara lain adalah administrasi, divisi pemilahan dan pengumpulan, divisi penyimpanan, teller, koordinator sampah organik dan anorganik serta koordinator antar dusun.


Fahar sebagai ketua acara menjelaskan bahwa tujuan dibentuknya kelembagaan adalah untuk memberikan kesadaran masyarakat desa Daleman Kidul dalam pengelolaan sampah yang baik dan benar. Selain itu harapannya masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam program ini supaya terciptanya kerjasama dan semangat dalam gotong royong, bersih dan lebih bersih.


“Semoga dalam kegiatanya kami bersama warga desa dapat bekerjasama untuk menyukseskan segala bentuk kegiatan yang nantinya dijalankan di desa ini, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat desa untuk mengelola sampah  dengan baik dan benar serta dapat memberikan dampak yang positif bagi warga desa”.


Sebelum sesi pembentukan kelembagaan dibuat, masyarakat diberikan sesi diskusi untuk membahas hasil pengolahan sampah organik dan anorganik yang kedepannya akan dijadikan sebagai pakan untuk budidaya maggot dan pupuk dari olahan produk sampah organik dan kerajinan tangan berbahan sampah anorganik.


Jiyatno sebagai salah satu pengurus Rumah Sampah Digital dari dusun gumuk menjelaskan harapannya supaya produk olahan sampah yang dikelola kedepanya dapat dipasarkan secara luas supaya masyarakat dalam  mengelola sampah dengan semangat.
“Saya harap selain diajarkan cara untuk mengelola sampah organik dan anorganik menjadi sebuah produk yang bernilai jual, kami juga harus didampingi dalam pemasaran dari produk yang telah dihasilkan, supaya nanti produk-produk ini dapat bermanfaat bagi warga desa mendapatkan keuntungan” jelasnya.


Kemudian Nadia selaku moderator menjawab pertanyaan dari hasil diskusi yang telah ditanyakan terkait pemasaran yaitu dengan bekerjasama oleh para mitra yang sebelumnya telah kami ajak untuk bermitra yaitu Fita Farm dan Bank Sampah Kampung Bersemi.

“Terkait pemasaran nantinya juga akan dibantu oleh para mitra yang sebelumnya telah bekerjasama oleh kami”.


Sesi terakhir terpilihlah ketua kelembagaan tingkat desa yang dikoordinasikan langsung oleh Susanti dari perwakilan dusun genting. Dengan terpilihlah ketua rumah sampah tingkat desa ini dapat dijadikan sebagai bukti nyata bahwa masyarakat desa mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan menjawab tantangan dalam pengelolaan sampah yang dapat dikelola secara berkelanjutan supaya dapat menjadikan motivasi dan inspirasi untuk desa yang berada disekitarnya.

Selain itu juga dengan dibentuknya kelembagaan ditingkat dusun maupun desa harapanya kegiatan yang ada didalam Rumah Sampah Digital terus berlanjut dan berkembang sehingga dengan adanya Rumah Sampah Digital tersebut dapat bermanfaat bagi pengelolaan sampah di Desa Daleman Kidul. Pembentukan Tim Penggerak Ditingkat Desa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun