Mohon tunggu...
Lukman Hamarong
Lukman Hamarong Mohon Tunggu... Administrasi - PNS Kabupaten Luwu Utara

Mengalir Seperti Air......

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Gagal ke Final, Gregoria Mariska Tunjung Dipastikan Raih Medali Perunggu

4 Agustus 2024   16:29 Diperbarui: 4 Agustus 2024   16:37 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski gagal ke final setelah dikalahkan An Se-young dari Korea Selatan dengan skor 21-9, 13-21, dan 16-21 di semifinal Olimpiade Paris 2024, tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, dipastikan mendapat medali perunggu, setelah Carolina Marin (Spanyol) mengalami cedera saat melawan He Bing Jiao (Cina) pada partai semifinal lainnya.

Laga Marin vs He Bing Jiao berlangsung di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Minggu (4/8/2024) siang WIB, usai laga semifinal lainnya yang mempertemukan An Se-young vs Gregoria Mariska Tunjung, yang dimenangkan An Se-yong dalam tiga gim. Sejatinya Marin telah unggul di gim pertama dengan 21-14. Di gim kedua, Marin juga sudah unggul 10-8.

Namun, saat memasuki interval gim kedua, Carolina Marin mengalami cedera, dan terpaksa harus meninggalkan lapangan lebih cepat. He Bing Jiao pun dinyatakan menang, dan berhak melaju ke final untuk menantang An Se-young. Bak durian runtuh, Jorji ketiban rezeki, karena dia berhak mendapatkan medali perunggu, tanpa harus berkeringat, menyusul cederanya Marin.

Jadwal perebutan medali perunggu yang seyogyanya digelar Senin 5 Agustus 2024 besok, juga akhirnya batal digelar, karena Carolina Marin cedera. Akibatnya, Jorji-lah yang akan menerima medali perunggu Olimpiade Paris 2024. Jorji yang diharapkan bisa merebut emas, harus puas dengan perunggu. Meski begitu, perunggu sudah melebihi target PBSI.

Jorji sendiri saat melawan An Se-young terlihat sudah berjuang maksimal. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilan Jorji memaksakan pertarungan dalam tiga gim, 21-11, 13-21, dan 16-21. Pada gim pertama, Jorji mampu membuat An Se-young jatuh bangun. Pergerakan tubuh dan penempatan bola Jorji yang sangat indah membuat An Se-young kerepotan.

Jorji menutup gim pertama dengan sangat mudah, 21-11. Pada gim kedua, An Se-young gantian mendikte Jorji. Beberapa kali kesalahan elementer dibuat Jorji, sehingga menguntungkan An Se-young dalam meraih poin demi poin. An Se-young pun menang mudah, 13-21. Pada gim ketiga, An Se-young kembali mendikte permainan Jorji.

Bahkan di interval gim ketiga, An Se-young sudah unggul jauh, 4-13. Jorji mampu memperpendek jarak poin menjadi 10-16. Bahkan Jorji sukses menipiskan poin menjadi 13-16, dan 16-20. Namun, Jorji hanya diberi poin 16 saja akibat kesalahan sendiri yang acapkali dilakukannya. An Se-young pun menutup laga dengan 16-21, dan berhak ke final Olimpiade 2024. (LHr)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun