Mohon tunggu...
Lukman Hamarong
Lukman Hamarong Mohon Tunggu... Administrasi - PNS Kabupaten Luwu Utara

Mengalir Seperti Air......

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Ini Faktor Keberhasilan Pemda Luwu Utara Turunkan Angka Kemiskinan Dua Tahun Beruntun

23 Juli 2024   10:03 Diperbarui: 23 Juli 2024   10:05 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Bapperida Luwu Utara

Luwu Utara --- Setelah sukses menurunkan angka kemiskinan pada tahun 2023 yang membuat Kabupaten Luwu Utara keluar dari zona tiga besar angka kemiskinan tertinggi di Provinsi Sulawesi Selatan, tahun ini, Luwu Utara kembali mengulangi cerita sukses tersebut.

Berdasarkan data BPS, penduduk miskin di Kabupaten Luwu Utara pada tahun 2022 sebesar 13,22%. Angka ini kemudian terus menyusut pada 2023 di angka 12,66%. Nah, pada 2024 ini, tingkat kemiskinan kembali turun signifikan, dan berada di angka 11,24%.

Penurunan kemiskinan hingga 11,24% ini adalah penurunan tertinggi sepanjang sejarah, sejak Luwu Utara terbentuk. Persentase penurunannya mencapai 1,42%. Angka ini adalah penurunan tertinggi keempat di Sulsel, setelah Tana Toraja, Selayar dan Enrekang.

Mengetahui angka kemiskinan Luwu Utara yang kembali turun signifikan pada 2024 ini, Bupati Indah Putri Indriani tak lupa mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian tersebut. Karena tren penurunan angka kemiskinan Luwu Utara makin membaik setiap tahun.

"Data perkembangan penduduk miskin di Luwu Utara yang dirilis pada hari ini adalah pendataan yang dilaksanakan BPS Luwu Utara pada Maret 2024 yang dihitung berdasarkan data SUSENAS KP yang diperoleh melalui pendekatan sampel blok sensus," kata Indah, saat menerima hasil rilis dari BPS Luwu Utara, Senin (22/7/2024), di Ruang Kerja Bupati.

Sementara untuk penduduk miskin ekstrem, juga mengalami penurunan yang cukup signifikan. Signifikansi penurunan penduduk miskin ekstrem tersebut dapat dilihat dari angka 1,26% pada 2024. Sementara pada 2022, angka itu masih berada di angka 3,4%.

"Untuk penduduk miskin ekstrem di kabupaten Luwu Utara, kita juga turun sebesar 2,14%. Angka ini menjadi penurunan tertinggi keempat di Provinsi Sulawesi Selatan," ungkap Indah. Lalu, apa yang menjadi faktor keberhasilan Luwu Utara mampu menurunkan itu semua?

Bupati perempuan pertama di Sulawesi Selatan ini membeberkan bahwa selama ini Pemda Luwu Utara telah melakukan beberapa program dan kegiatan yang mendukung upaya penurunan angka kemiskinan, baik itu kemiskinan kabupaten maupun kemiskinan ekstrem.  

Program yang dimaksud di antaranya program pengurangan beban dengan pemenuhan konsumsi makanan penduduk miskin, melalui program BLT El Nino dengan sasaran 23.975 kelompok penerima manfaat (KPM), BLT ADD (5.843 KK), PKH Sembako (17.860 KPM), BPNT Sembako (25.332 KPM), PIP SD (6.699 siswa), PIP SMP (6.218 siswa), dan BPJS (206.738 penduduk miskin).

Program kedua yang dilakukan, kata Indah, adalah Program Peningkatan Pendapatan Penduduk Miskin melalui kegiatan Edukasi dan Pelatihan Tenaga Kerja bagi 640 calon entrepreneur yang berasal dari setiap kecamatan dan pada 30 Kelompok Wanita Tani (KWT).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun