Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) didirikan Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2018.
Sebelumnya Kepala BPIP iyalah Yudi Latif. Ia mengundurkan diri sebelum masa jabatannya habis.
Kemudian pada tanggal 05 Februari 2020 lalu, Jokowi melantik Prof Yudian Wahyudi untuk mengisi kekosongan jabatan Kepala BPIP tersebut.
Selang beberapa hari setelah pelantikannya, Yudian Wahyudi membuat sebuah kontroversi di masyarakat diakibatkan pernyataannya yang dipelintir beberapa media terkait ucapan "agama musuh Pancasila".
Saya telah menuliskan itu yang bisa Anda baca di bawah ini.
Baca juga: Kontroversi Pernyataan Kepala BPIP Perihal "Agama Musuh Pancasila"
Kali ini, Prof Yudian Wahyudi benar-benar ingin melanjutkan perintah Jokowi yang sebelumnya ia disuruh untuk mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila kepada generasi milenial.
Sosialisasi ini harus berbentuk sesuai dengan kesukaan atau aktivitas yang sering dilakukan milenial setiap harinya. Tentu saja tidak lepas dari smartphone.
Sekedar untuk diketahui, ada 129 juta masyarakat Indonesia yang tergolong milenial. Tentu saja ini harus dipertimbangkan untuk penanaman nilai-nilai Pancasila sesuai dengan tugas BPIP.
"Alatnya itu maksud saya ada Youtube, ada Blogger, ada pokoknya medsos yang sekarang digital lah. Digital mode ini kita pakai, sehingga nanti akan ada, ya termasuk Tiktok segala macam itu," kata Yudian di Jakarta, Selasa (18/22/20), seperti saya kutip dari kompas.com.