Mohon tunggu...
Lukman Hakim Dalimunthe
Lukman Hakim Dalimunthe Mohon Tunggu... Penulis - Founder Perpus Rakyat

Menulis untuk Hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kontroversi Pernyataan Sinta Nuriyah Perihal "Jilbab"

21 Januari 2020   01:25 Diperbarui: 22 Januari 2020   00:40 4327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu, 15 Januari 2020, Ibu Sinta Nuriyah Wahid (istri Gus Dur) dan anaknya berada di tayangan chanel YouTube Deddy Corbuzier. Di tayangan tersebut, mereka membahas perihal hijab/jilbab.

Video berdurasi 46 menit 30 detik itu bertema, "Kontroversi Jilbab, Ibu Sinta Nuriyah Mengenang Gus Dur".

Per tanggal 20 Januari 2020, tepatnya pada jam 23.30 WIB, video itu telah ditonton sebanyak 611.985 kali. Komentar yang tertera sebanyak 17 ribuan.

Ketika Deddy bertanya mengenai suatu budaya yang bertentangan dengan Islam. Contoh kasus yang dipake Deddy berupa pakaian Kebaya. Kebaya ini tidak seutuhnya menutupi aurat perempuan. Begitu pernyataan Deddy Corbuzier.

Kemudian ibu Sinta menjelaskan dengan argumen, "Bahwa budaya itu bisa menjadi hukum juga. Apalagi soal jilbab. Sedangkan istilah jilbab dan hijab itu beda sekali pengertiannya." Jelas Ibu Sinta kepada Deddy.

"Kalau jilbab itu memang untuk menutup kepala. Hijab itu pembatas dari bahan-bahan yang keras seperti kayu, kalau jilbab bahan-bahan yang tipis seperti kain untuk menutup. Itu saja sudah satu kesalahan (pengertian)," lanjut Ibu Sinta pada menit ke-3.

"Kemudian apakah semua orang Islam itu harus memakai hijab atau jilbab? Tidak juga. Kalau kita mengartikan ayat ini secara benar," terang Bu Sinta.

Di sini lah letak kontroversi yang terjadi, banyak kalangan yang tidak sepakat dengan Ibu Sinta tersebut.

Pernyataan Bu Sinta tersebut merupakan jalan panjang pemikiran yang telah ia lalui bersama Gus Dur. Sementara, karena pernyataan tersebut beredar secepat kilat, banyak orang yang berkomentar dengan tak memakai akhlak dan etika.

Sebut saja beberapa komentar di bawah ini yang saya ambil dari akun YouTube Deddy Corbuzier.

Pertama, Donny Hery mengatakan, "Lebih baik DIAM dan terlihat BODOH. Daripada bicara tapi terlihat BODOHNYA," teks penulisan komentar tersebut sesuai dengan apa yang ada di kolom komentar.

Kedua, Indonesia Berubah mengatakan, "Awas om dikelilingi orang-orang liberal," nama akun tersebut sepertinya dipakai oleh seseorang yang tak jelas identitasnya. 

Ketiga, Nur Hadi mengatakan, "yaaaaaahhh.... ngelus dada aja dah.... #astagfirullah.... Semoga allah memperbaiki hati mereka," sebutnya.

Terakhir, Afaida Mandai mengatakan, "Dajjal betina nih,,,,, terimalah dosa jariahmu nenek bau tanah..!"

Baca juga: Gus Dur dan Orang Karo

Di antara 17 ribuan komentar tersebut, saya hanya bisa mengutip empat itu saja. Banyak komentar bernada tidak setuju dan ada juga komentar yang setuju.

Begini, perbedaan pendapat di dalam Islam itu adalah suatu keniscayaan. Ibu Sinta memiliki pandangan seperti itu, belum tentu ia salah. Kemudian Anda juga memiliki pandangan lain, belum tentu Anda benar.

Urusan agama tidak hanya sebatas salah dan benar. Banyak interpretasi ayat atau hadits yang harus disesuaikan dengan konteks tempat dan waktunya. 

Saya hanya ingin mengatakan kepada mereka yang berkomentar merasa "paling benar", dan "tak beradab", bahwa kita harus menghargai suatu pendapat seseorang. Jangan berkomentar bernada tak sopan dan tak beradab.

Adab itu lebih tinggi dari pada ilmu, jika Anda sudah tidak beradab, maka perlu dipertanyakan keilmuan Anda. Masa Anda berkomentar tak sopan seperti di atas, mereka itu manusia. Agama itu menjunjung tinggi kemanusiaan.

Boleh saja tidak setuju, silahkan jalankan saja sesuai dengan pengetahuan atau keyakinan yang Anda miliki. Dan biarkan orang lain menjalankan pengetahuan yang ia miliki.

Toh, semua tingkah laku yang kita lakukan saat ini belum tentu mendapatkan ridho Allah. Siapa yang tahu kehendak Tuhan? Kamu? Gak kan.

Ketika diwawancarai, Sinta Nuriyah dan Inayah telah memahami bahwa pernyataan mereka akan mendapatkan penolakan. Mereka juga tidak memaksakan kehendaknya. Karena hal itu, Anda juga tak boleh dong memaksakan kehendak pemahaman Anda?

Deddy Corbuzier juga mengatakan di kolom komentar, "Hayo siapa yg udah komen macem2 padahal blom abis nonton nyaaa," pernyataan tersebut keluar dikarenakan terlalu banyak komentar bernada ketidaksepakatan padahal, belum selesai menyaksikan keseluruhan.

Ayo kita coba belajar untuk menerima perbedaan pendapat. Silahkan tulis pernyataan Ibu Sinta dan Inayah yang tidak Anda sepakati. Lalu tuliskan argumen ketidaksepakatan Anda. Begitu tradisi orang beradab, hehe.

Silahkan baca tulisan menarik lainnya di sini

Referensi: 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun