Mohon tunggu...
Lukman Hakim Dalimunthe
Lukman Hakim Dalimunthe Mohon Tunggu... Penulis - Founder Perpus Rakyat

Menulis untuk Hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kontroversi Pernyataan Sinta Nuriyah Perihal "Jilbab"

21 Januari 2020   01:25 Diperbarui: 22 Januari 2020   00:40 4327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, Donny Hery mengatakan, "Lebih baik DIAM dan terlihat BODOH. Daripada bicara tapi terlihat BODOHNYA," teks penulisan komentar tersebut sesuai dengan apa yang ada di kolom komentar.

Kedua, Indonesia Berubah mengatakan, "Awas om dikelilingi orang-orang liberal," nama akun tersebut sepertinya dipakai oleh seseorang yang tak jelas identitasnya. 

Ketiga, Nur Hadi mengatakan, "yaaaaaahhh.... ngelus dada aja dah.... #astagfirullah.... Semoga allah memperbaiki hati mereka," sebutnya.

Terakhir, Afaida Mandai mengatakan, "Dajjal betina nih,,,,, terimalah dosa jariahmu nenek bau tanah..!"

Baca juga: Gus Dur dan Orang Karo

Di antara 17 ribuan komentar tersebut, saya hanya bisa mengutip empat itu saja. Banyak komentar bernada tidak setuju dan ada juga komentar yang setuju.

Begini, perbedaan pendapat di dalam Islam itu adalah suatu keniscayaan. Ibu Sinta memiliki pandangan seperti itu, belum tentu ia salah. Kemudian Anda juga memiliki pandangan lain, belum tentu Anda benar.

Urusan agama tidak hanya sebatas salah dan benar. Banyak interpretasi ayat atau hadits yang harus disesuaikan dengan konteks tempat dan waktunya. 

Saya hanya ingin mengatakan kepada mereka yang berkomentar merasa "paling benar", dan "tak beradab", bahwa kita harus menghargai suatu pendapat seseorang. Jangan berkomentar bernada tak sopan dan tak beradab.

Adab itu lebih tinggi dari pada ilmu, jika Anda sudah tidak beradab, maka perlu dipertanyakan keilmuan Anda. Masa Anda berkomentar tak sopan seperti di atas, mereka itu manusia. Agama itu menjunjung tinggi kemanusiaan.

Boleh saja tidak setuju, silahkan jalankan saja sesuai dengan pengetahuan atau keyakinan yang Anda miliki. Dan biarkan orang lain menjalankan pengetahuan yang ia miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun