Riwayat belajar penulis  disamping berada dalam dunia perkuliahan, pengajian, seminar, teman seprofesi dan di dunia kerja. Namun kali ini harus belajar pada tukang pijat yang buta huruf.
Menyuruh mengerjakan PR pada anak cucunya, padahal dia sendiri tidak bisa membaca dan menulis.Â
Penulis yang berprofesi sebagai pendidik tidak selalu menanyakan PR pada anaknya.
Sepertinya penulis mendapatkan tamparan yang keras dari tukang pijat yang tidak bisa membaca dan menulis tapi dengan setia menanyakan PR pada cucunya, setelah pulang sekolah.
Kadang  juga belajar tidak harus berada ditempat tertentu. Seperti yang terjadi pada penulis, belajar saat memanggil tukang pijat untuk datang kerumah.
Mari kita sambut anak-anak kita setelah pulang sekolah dengan sapaan, ada PR hari ini?, jangan kalah yaah, dengan tukang pijat yang buta hurup dan diingatkan juga "Sudah sholat belum." Wassalam.
Lukmanrandusanga (11/11/2023)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H