Pendidikan anak Sebelum dan sesudah lahir
Kluwut Bulakamba Brebes (8/10/2022), Â Tasyakuran tujuh bulan (Walimatul Hamli) Afani Nur Afifah, S.H. Menantu Sarei Abdul Rosid, S.IP. Terdapat nasehat tentang Tujuh Bulan disampaikan oleh K.H. Mukhsin dari Tasik Jawa Barat.
Dalam nasehat walimah tujuh bulan, beliau menyampaikan pentingnya pendidikan anak sebelum lahir dan pendidikan anak sesudah lahir.
Pendidikan anak sebelum lahir, diantaranya orang tua sering membaca Al-Quran dan sholawat. Surat yang disarankan Alamnasrah. Yusuf dan Maryam. Â Hal ini dilakukan untuk memohon kemudahan kelahiran, mengikuti sifat yang dimiliki Nabi Yusuf dan Siti Maryam.
Dalam tradisi tujuh bulan biasanya juga ada rujak. Kata rujak sebenarnya menurut Kyai Mukhsin adalah roja, mengharap anugrah dari Allah SWT. Mengaharap keturunan yang shalih dan shalihah.
Bacaan-bacaan dan kata-kata yang  baik diucapkan oleh orang tua. Akan didengar oleh anak. Sehingga anak didalam kandungan akan nyaman dan merasakan ketenangan.
Adapun ketika melihat atau mendengar sesuatu yang kurang baik. Maka ucapkanlah yang baik-baik saja atau mengucapkan ta'awud. Permohonan perlindungan kepada Allah SWT. dari apa yang dilihat dan  yang terjadi didepan mata.
Begitu juga bagi sang suami, ketika istrinya mengandung. Maka janganlah melakukan perbuatan yang kurang baik. Karena perilaku tersebut akan ditiru oleh anaknya. Meskipun anak masih dalam kandungan. Maka hati-hatilah berkata dan berbuat saat istrinya hamil.
Mengundang doa bersama dalam rangka tujuh bulan juga memiliki maksud  dan tujuan agar para tamu undangan mendoakan anak dalam kandungan, agar menjadi anak yang sahlih dan shalihah.
Walimah tujuh bulan juga memiliki arti, mengingatkan pada pasangan suami istri, agar mempersiapkan diri untuk menerima amanat dari Allah SWT. Amanat anak adalah amanat bagi suami istri dan kepercaayan dari Dzat Sang Pencipta. Maka jaga dan rawatlah dengan baik.