Perahu Sarana Angkutan Bangunan Talud Randusanga Kulon
Randusanga kulon Brebes, Â (8/10/2022), Randusanga termasuk salah satu desa yang ada di pinggir pantai wilayah Jawa Tengah, yang tidak bisa lepas dari tradisi banjir rob yang setiap hari menggenangi rumah dan jalan desa.
Rob yang setiap hari datang, membuat masyarakat selalu menanyakan pada pemerintah desa untuk memberikan solusi agar warganya tidak kebajiran air pasang lagi.
Cara sederhana untuk menaggulangi rob masuk desa yang dilakukan  oleh pemerintahan Desa Randusanga Kulon adalah dengan pembuatan tanggul  Namun hal ini hanya sifatnya  sementra, sepanjang kali kecil bagian utara yang berada disepanjang wilayah desa Randusanga Kulon. Karena hanya satu sisi dan ketinggian 40 Cm dan lebar 30 Cm.
Pembuatan tanggul yang baru mencapai ratusan meter, kini sudah  terasa hasilnya. Rob yang setiap hari datang dan masuk rumah penduduk. Untuk sementara dapat teratasi. Karena terhalang oleh Talud yang baru dibuatnya.
Ada istilah baru setelah adanya tanggul yaitu mrembes, air masuk kejalan, melalui celah-celah yang dari bawah talud. Namun tidak terlalu banyak debit air masuk kejalan, berbeda sebelun ada tanggul penahan rob.
Jalan kampung atau gang-gang kecil sudah bisa digunakan untuk dilalui masyarakat yang menggunakan jalan tersebut, tanpa ada air genangan sepanjang jalan.
Perahu Pengangkut Bahan Material.
Padatnya rumah penduduk, sepanjang sungai, membuat para pekerja talud tidak kehilangan akal. Ia memanfaatkan perahu kecil yang biasa untuk menguras tambak dan menampung sementara hasil rumput ditambak, kini digunakan sebagai alat transpotasi untuk mengangkut material bahan bangunan talud.
Perahu kecil yang dibuat dari drum plastik bekas obat batik atau bekas obat yang lainya. Disulap oleh masyarakat Randusanga kulon buat menjadi perahu, untuk mengankut panen remput laut menuju tempat penjemuran