SEMUA TERJADI ATAS KEHENDAK ALLAH SWT
Pengempon Brebes, Ahad  21 Maret 2021 di rumah H. Muchlason, S.Ag. M.Pd.I. Rapat panitia pembangunan pondok pesantren Assalafiyah 3 Klampok.
Acara rapat  tersebut dibuka dengan pembacaan surat Al-Fatihah yang dipandu oleh H. Sutrisno, selaku pembawa acara dan dilanjutkan dengan pembacaan Tahlil yang dipimpin oleh K.H. Tobari.
Pada acara tausiyah dan motivasi khusus untuk panitia pembangunan Assalafiyah 3. Â K.H. Subhan Ma'mun selaku pengasuh pondok pesantren Asalafiyah memberikan pelajaran yang sangat berharga, kepada semua panitia yang hadir pada rapat panitia di rumah H. Mukhlason, Â yang penulis jadikan judul "Semua yang terjadi atas kehendak Allah SWT."
Kekompakan semua panitia dan semangat untuk membangun pondok pesantren Assalafiyah 3, Â yang dapat dikatakan cukup luas, lebih dari 1 hektar, dengan memerlukan dana yang cukup besar dan waktu yang agak lama pula. Semua itu atas kehendak Allah SWT. Â Semua panitia dalam perjalanan pembangunan tersebut tidak boleh sombong. Karenanya semua yang menggerakkan hati dan diri panitia adalah Allah SWT.
Dalam perjalanannya, kesuksesan proses pembangunan Masjid, Aula, Asrama santri dan anak jalanan, semua dapat terlaksana dengan baik atas kehendak Nya. Hal tersebut tidak bisa lepas dari campur tangan Allah. Keinginan panitia yang kuat juga di dalamnya ada kehendak Allah dan kehendak tersebut yang membuat semua dapat  terlaksana dengan aman dan lancar.
Secara sederhana, bahwa sifat kehendak Allah atau Iradah  Allah adalah salah satu sifat dari sifat-sifat Allah SWT. Dalam melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya. Dia tidaklah mewujudkan sesuatu kecuali sebelumnya telah menghendaki-Nya.
Kita semua harus menyakini, apapun yang ada di dunia ini, semua kehendak Allah. Termasuk yang irrasional dan akhirnya menjadi rasional, yang hancur ataupun mati semua bisa dibangkitkan kembali. semua ini terjadi  tidak bisa lepas dari kehendak Allah SWT. Manusia hanya sebagai hamba yang tidak memiliki kekuatan apapun. Ia berjalan atas perintah dan kehendak-Nya pula.
Mari kita berfikir dan menelaah sejenak, ketika Allah menciptakan makhluk yang namanya bumi, yang berdiri dengan tanpa penyangga dan berada bebas di atas awan. Semua ini terjadi, semata-mata karena hak prerogratif Allah SWT. Dan manusia hanya menempatinya, tidak bisa memerintahkan dan mengaturnya.
Seumpamannya saja, kalaupun nanti pada tahun 2040, manusia memiliki rancangan mobil yang bisa terbang, tidak hanya berjalan di tanah saja, tetapi  bisa masuk kelaut ataupun berjalan dilaut. Hal ini mungkin dapat  terwujud, dikarenakan ada keinginan yang kuat oleh manusia. Terciptanya  mobil multi fungsi yang tidak hanya berjalan di darat saja, tapi bisa berjalan di udara dan air,  oleh manusia bisa terlaksana. Hal ini dapat dikatakan, bahwa dari setiap keinginan manusia, disitu pula Allah menghendakinya. Artinya keinginan manusia itu sebagai bentuk dari  kehendak Allah SWT.
Dalam perjalanan sunnatullah sebagai manusia.  Ketika sesuatu terwujud ataupun ada,  dari hasil karya manusia. Hal itu tidak bisa lepas dari  adanya konsep  dan perencanaan yang sangat luar biasa, dan inilah dapat dikatakan sebagai bentuk kelebihan dan sekaligus kekurangan manusia itu sendiri. Sebab adanya tersebut berawal dari konsep atau rencana yang dituangkan dalam kertas maupun media elektronik. Berbeda  dengan managemen Allah SWT, sebagai Dzat penguasa alam semesta ini, dalam membuat sesuatu hanya dengan sifat kun fayakunnya. Sifat inilah yang dapat dikatakan lebih hebat dan tak tertandingi oleh siapapun. Dengan sifat kun fayakunnya Allah inilah,  bagi manusia yang beriman, akan semakin bertambah keyakinan dan keimanannya, atas kekuasaan Allah yang tak terbatas.