Tidak jarang saya mendapati keluhan dari teman-teman terkait hasil fotonya. Smartphone yang dipakai menurutnya sudah bagus tapi hasil foto kurang memuaskan. Tak sedikit smartphone yang menawarkan kamera berspesifikasi cukup bagus namun realitanya jauh dari harapan.Â
Saya cuma ingin berbagi terkait hal ini. Mungkin ulasan saya bukan yang terbaik, sehingga jika ada yang ingin kasih komentar dalam rangka menambahkan silahkan saja. Saya malah berterima kasih.
Apa sebab kamera kurang baik hasilnya?
Pertama, prosesor kurang mendukung. Iya, prosesor adalah perangkat yang turut berpengaruh dalam menghasilkan foto yang bagus. Meski lensanya bagus jika prosesornya kurang mendukung, maka hasilnya pun tidak optimal sebagaimana yang diharapkan.
Kedua, kualitas fisik lensa rendah. Bisa jadi dalam spesifikasi disebutkan kamera beresolusi 8MP, tapi karena kualitas lensa kurang baik maka hasilnya pun bisa jadi tak lebih baik dari yang 5MP dengan kualitas lensa yang prima.
Ketiga, kaca tutup kamera sudah buram. Kalau yang ini faktor pemakaian. Lensa oke, prosesor bagus, tapi karena pemakaian maka kaca tutup kamera banyak goresan bahkan sampai buram. Ini juga bisa menjadi faktor kualitas jadi menurun. Biasanya terjadi pada pengguna yang beli smartphone bekas. Perangkat yang dibeli bagus dan tidak ada masalah namun karena barang bekas dan kaca tutup kameranya buram maka hasil foto jadi kurang baik.
Keempat, pengaturan (setting) Governor System Android. Setting-an ini ternyata berpengaruh pada hasil foto. Mengapa? Karena setting-an Governor pada Android dapat merekayasa kecepatan kerja prosesor. Hal ini dapat berpengaruh juga pada hasil jepretan foto. Ada beberapa setting-an Governor yang umum dikenal adalah Performance, Powersave, Ondemand, Interactive, Conservative, Userspace, dan lain-lain. Bahkan untuk produk Android kekinian dengan multicore di dalamnya sudah terbagi setting-an Governor tersebut.
Jika anda memiliki setting-an Governor Manual, maka untuk hasil jepretan terbaik kami sarankan untuk di set pada Performance dan Interactive. Pada setting-an ini kinerja Android diset pada kecepatan maksimal. Bedanya Performance dan Interactive adalah Interactive akan bekerja maksimal pada saat digunakan saja, untuk Performance settingan kerja maksimal pemrosesan data selalu di set maksimal meski smarphone sedang tidak digunakan. Jika anda menggunakan settingan ini perlu disiapkan powerbank yang memadai, karena kinerja cepat system tentu memakan daya yang lebih besar.Â
Terkait penjelasan lebih lengkap tentang Governor mungkin anda bisa mencari informasi pada laman lain. Biasanya pengguna yang suka oprek Android sudah memahami hal ini.
Kelima, perhatikan OIS (Optical Image Stabillizer). Lebih baik jika anda menggunakan smartphone yang memiliki fitur OIS untuk kameranya. Karena keberadaan OIS akan menghasilkan jepretan yang lebih baik. OIS adalah fitur peredam guncangan kamera saat kamera kita pegang. Baik untuk foto maupun video. Terlebih lagi untuk foto dalam keadaan low light (rendah cahaya) biasanya kamera butuh waktu sedikit lebih lama untuk melakukan serapan cahaya. Kamera ber-OIS akan memiliki hasil yang lebih baik karena kestabilannya dalam meredam guncangan tangan.
Keenam, dual kamera tidak musti lebih baik. Jika anda tertarik dengan smartphone dual kamera maka sesuaikan kebutuhan anda. Anda ingin foto bokeh atau ingin foto zoom. Maka fungsi dual kamera berbeda-beda. Jangan sampai anda ingin hasil foto bokeh lebih baik tapi belinya dual kamera yang zoom. Atau sebaliknya, maka jangan sampai salah pilih. Bahkan ada produsen yang menghasilkan dual kamera tapi seperti percuma tidak ada bedanya dengan yang biasa. Mungkin karena termasuk Budget phone sehingga fungsi kamera pun tidak bisa diharapkan terlalu tinggi.